Bupati Bakal Dorong Perkembangan Produksi Sepeda Listrik Buatan Majalengka

Konten Media Partner
10 Januari 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, akan melakukan upaya untuk perkembangan produksi sepeda listrik buatan warga Majalengka.
ADVERTISEMENT
Pasalnya sepeda listrik yang diberi label E-Run dari PT Eran Teknikatama itu, sukses mencuri perhatian banyak kalangan, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekraf (Menpar Ekraf), Sandiaga Uno.
"Tentu kita akan kembangkan kalau itu sudah jadi perhatian menteri. Ini penting karena menunjukkan unggulan juga kan," kata Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Senin (10/1/2022).
Dia menjelaskan, peran Pemkab Majalengka dalam upaya mendorong produksi sepeda listrik itu, pihaknya hanya sebatas memfasilitasi gedung Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka untuk dijadikan tempat utama pembuatan sepeda tersebut.
"Ya itukan sifatnya industri, kita hanya memfasilitasi SIKIM nya. Jadi nanti perusahaan-perusahaannya mah di sana untuk memproduksi itu," jelas dia.
Kendati demikian, Karna juga menegaskan, bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk mengupayakan agar produksi tersebut berlanjut. Dengan itu, pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak perusahaan otomotif yang saat ini menggarap sepeda Listrik, di bawah wadah SIKIM.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita melihat dulu, yang punya legalitas kan dia, yang punya hak patenkan. Tentu nantikan yang kita lihat itu produksi-produksi berikutnya. Kalau peminat banyak kemudian mereka mengajak kita untuk bermitra, ya kita siap," tegas Karna.
Sementara, ketika dimintai tanggapannya terkait sepeda listrik itu, Karna mengaku baru mengetahui bahwa SIKIM telah memproduksi sepeda tersebut. Itupun setelah dipromosikan Sandiaga Uno di akun instagramnya.
"Saya baru tau bahwa SKIM itu sudah memproduksi itu," ucap dia.
Meski begitu, Karna menegaskan, sejatinya, pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan 12 perusahaan otomotif. Pembicaraan itu dilakukan sebelum terjadi pandemi COVID-19.
"Sebenarnya sebelum COVID-19 sudah ada 12 perusahaan, perakitan Honda, Suzuki segala macam sudah ada itu. Hanya karena COVID, mereka tidak jadi. Mereka sudah kontrak, sudah teken kontrak 12 perusahaan yang dari Jepang ada. Dibawa oleh kementerian tenaga kerjanya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Owner PT Eran Teknikatama, R Agung Nugraha mengatakan, sepeda tersebut segera diproduksi secara massal di pertengahan tahun 2022 ini.
"Kami mulai persiapkan produksi massal semester pertama tahun ini, sekitar Juni lah. Produksi massal dilakukan di sini, di Majalengka, ya di SIKIM itu. Ini kolaborasi 12 perusahaan otomotif," kata Agung.
Untuk harga sepeda listrik E-Run ini, jelas dia, nantinya bakal dibanderol dengan harga Rp 8 juta per unitnya. "1 unit sepeda kami targetkan dibawah Rp 10 juta, pengennya Rp 8 juta. Karena diatas Rp 10 juta itu ada motor listrik sekitar Rp 15 juta. Jadi pengennya setengah harga motor listrik ini," ucap dia.
Lebih jauh, Agung menargetkan, di awal-awal produksi sepeda listrik ini nanti bisa terjual 500 unit tiap bulannya. Bahkan saat ini, sepeda listrik tersebut telah dipesan hingga 200 unit. "Sekarang sudah 200 unit pesanan. Target kita minimal perbulan 500 unit terjual nanti," tuturnya. ***
ADVERTISEMENT