Bupati Cirebon Anggarkan Rp 24,3 Miliar untuk Infrastruktur SMP di 2024

Konten Media Partner
17 Januari 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Cirebon, Imron, saat memberikan keterangan pers di Kantor DPRD Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Cirebon, Imron, saat memberikan keterangan pers di Kantor DPRD Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon-Bupati Cirebon, Imron, pada tahun ini telah menganggarkan untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur di sekolah menengah pertama (SMP) negeri di wilayahnya sebanyak Rp 24,3 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon senilai Rp 7,3 miliar dan dana alokasi khusus senilai Rp 16,9 miliar.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan, bupati Imron kepada wartawan pada Rabu, (17/1). Menurutnya, dana yang dialokasikan dari APBD akan digunakan untuk memperbaiki kelas dan membangun jamban.
"Kita utamakan kenyamanan, agar para siswa dan guru bisa belajar dengan tenang. Ketika ingin ke toilet juga tidak berebutan," ujar Imron.
"Mudah-mudahan dengan kelas yang baik dan layak bisa membuat murid-murid senang belajar di sekolah. Dengan begitu, prestasinya juga akan meningkat lagi," sambungnya.
Meski demikian, kata Imron, selain jamban dan kelas masih ada beberapa infrastruktur lainnya di sekolah yang menjadi prioritas pembangunan dan perbaikan. Anggarannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari APBN.
"Kit patut apresiasi kinerja dinas juga. Meski dari APBD terbatas, tapi dinas bisa mengusulkan ke pemerintah pusat. Dan hasilnya cukup baik," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebab, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa membangun ruang kelas baru (RKB). Artinya, tak hanya rehab, kelas yang sudah masuk kategori tidak sangat layak bisa dibangun ulang ataupun bagi sekolah yang kekurangan kelas bisa menambah dengan membangun ruang kelas baru.
Adapun untuk pelaksanaannya, kata dia, pihaknya akan lebih selektif lagi untuk memilih pihak rekanan yang akan mengerjakan proyek tersebut. Hal ini agar tidak terjadi lagi adanya bangunan atau atap bangunan yang ambruk.
"Kita akan maksimalkan itu. Kita manfaatkan sebaik mungkin, agar tidak ada lagi kejadian yang merugikan baik masyarakat maupun pemerintah," tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan, Yadi Supriyadi menyebutkan, dari anggaran APBD pihaknya akan membangun jamban di 4 sekolah dan merehabilitasi jamban di 3 sekolah. Sedangkan, untuk rehabilitasi ruang kelas akan di lakukan di 38 sekolah.
ADVERTISEMENT
Kata Yadi, pekerjaan fisik atau infrastruktur yang paling bervariasi bersumber dari dana alokasi khusus APBN. Sebab, selain ruang kelas dan jamban, ada juga pembangunan ruang lab komputer, lab IPA, uks, guru, kepala sekolah, tata usaha, dan ruang perpustakaan.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan baik. Kita akan bekerja sesuai dengan instruksi Pak Bupati," katanya.
Menurut Yadi, ada 36 sekolah dari jumlah 80 SMP mendapatkan bantuan DAK. Yang paling banyak, yakni rehab ruang kelas.
"Paling banyak rehabilitasi ruang kelas, ada 105 ruang dari DAK. Kalau dari APBD jumlahnya 84 ruang. Artinya, di sini kita prioritaskan rehabilitasi ruang kelas," ungkapnya. (*)