Bupati Majalengka Minta BBWS Serius Tangani Sungai di Majalengka

Konten Media Partner
27 Desember 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah rumah rusak akibat tergerus longsoran tanah di tepi sungai cimanuk Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akhir pekan lalu. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah rumah rusak akibat tergerus longsoran tanah di tepi sungai cimanuk Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akhir pekan lalu. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY.
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk meningkatkan pengamanan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Majalengka.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Karna, mengingat beberapa pekan terakhir telah terjadi 2 kali erosi di wilayah aliran Sungai Cimanuk, tepatnya di Desa/Kecamatan Jatitujuh dan Desa Ampel, Kecamatan Ligung.
"Karena itu kan kewenangan BBWS. Anggarannya bukan di kita. Kita hanya bisa usul," kata Karna, Senin (27/12/2021).
"Karena kita pengalaman waktu di Jatitujuh. Konsekuensinya karena erosi itu, masyarakat harus dipindah. Kita mengadakan lahan. Itu akibat sungai kan," lanjut dia.
Dengan itu, lanjut dia, pemeliharaan sungai menjadi kunci utama untuk meminimalisir terjadinya bencana pergerakan tanah di wilayah tepian sungai.
"Ini makanya pemeliharaan sungai menjadi penting. Coba kontrol, menjelang musim hujan ini. Kondisi sungai-sungai yang rawan" saran dia.
Sementara, menyikapi erosi yang terjadi di Desa Ampel pada Jumat (21/11/2021) lalu, yang mengakibatkan 3 rumah ambruk dan sebanyak 50 rumah terancam itu, pihaknya sudah menyurati BBWS agar segera menangani faktor penyebab erosi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sudah kirim surat (Ke BBWS) untuk menangani yang di Ligung itu. Sekarang kan musim hujan baru awal, curah hujannya belum tinggi. Segera menanggulangi yang menyebabkan faktor, atau faktor yang menyebabkan abrasi itu. Mereka mungkin sudah mempunya teknik tersendiri bagaimana," papar dia.
Sedangkan, upaya yang dilakukan oleh Pemkab Majalengka sendiri, kata dia, BPBD dan dinas terkait sudah diterjunkan untuk meninjau kondisi wilayah tersebut.
"Sekarang sudah menugaskan Dinas PUTR, BPBD, dan Dinas Rumkintan untuk melihat kondisi areal dan pengamanan masyarakatnya. Kalau seperti Jatitujuh, ya apa boleh buat kita relokasi ke tempat yang aman," kata dia.
"Sementara rakyat kan relokasi ingin sendiri, ingin di sini, ingin di sana. Sementara kita kan pengadaan rumah juga tidak mudah. Kemudian membangun rumah juga. Kompleksitas relokasi akibat abrasi atau bencana ini, tidak sederhana," sambungnya. ***
ADVERTISEMENT