CCTV Ini Rekam Kronologi Dugaan Pelecehan MJ vs SPG di DPRD Cirebon

Ilustrasi CCTV/kamera keamanan. Foto: Unsplash/Joe Gadd

Ciremaitoday.com, Cirebon-Closed-Circuit Television (CCTV) atau kamera keamanan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon diketahui aktif di beberapa titik. Dengan kondisi ini, seharusnya kronologi kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan MJ terhadap seorang SPG berinisial II (27) dapat terekam oleh kamera pengawas tersebut.

Selain itu, CCTV milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon yang terpasang di beberapa titik Alun-Alun Taman Pataraksa juga aktif. Kamera pengawas di lokasi tersebut mencakup jalan depan Kantor DPRD hingga gerbang masuk gedung legislatif tersebut.

Kabag Umum dan Keuangan DPRD Kabupaten Cirebon, Wawan Siswandar, menjelaskan bahwa meskipun tidak semua kamera pengawas di Gedung DPRD aktif, beberapa di antaranya tetap merekam aktivitas, terutama di area luar gedung.

“Kalau untuk di beberapa ruangan, termasuk yang menuju ruang fraksi, tidak aktif. Karena password-nya dulu dipegang almarhum Pak Arif. Sampai sekarang belum bisa diperbaiki,” ujar Wawan, kepada wartawan, Senin (16/12).

Namun, kata dia, CCTV di area halaman depan dan ruang resepsionis aktif sejak menjelang Pemilu 2024 atas instruksi dari Polda Jabar.

“Di luar dan resepsionis CCTV-nya aktif. Saat menjelang Pemilu sudah diperbaiki atas instruksi Polda Jabar agar CCTV di semua instansi diaktifkan,” katanya.

Wawan juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah meminta rekaman CCTV ke Sekretariat DPRD, tetapi ia tidak mengetahui apakah permintaan itu terkait kasus MJ vs SPG atau bukan.

“Pihak kepolisian sudah meminta rekaman CCTV, tapi saya enggak tahu untuk kebutuhan terkait yang tengah ramai atau bukannya,” katanya.

Pengawas Lingkungan Hidup Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Teguh Budiman, mengkonfirmasi bahwa CCTV di Alun-Alun Taman Pataraksa aktif. Kamera tersebut mampu merekam aktivitas di jalan depan DPRD hingga gerbang masuk kantor tersebut.

“Ada beberapa titik yang kami pasang CCTV di tiang di Pataraksa,” jelas Teguh.

Ia juga menyebutkan bahwa rekaman CCTV itu bisa menjadi bukti jika dibutuhkan, meskipun hingga saat ini pihak kepolisian belum meminta rekaman tersebut.

“Sampai sekarang belum diminta dari pihak kepolisian terkait perkara itu,” tambahnya.

MJ Berharap Rekaman CCTV Bisa Membuktikan Klaimnya

Sementara itu, MJ dalam klarifikasinya melalui sebuah podcast menyatakan bahwa tuduhan yang disampaikan oleh SPG tidak benar. Ia mengaku baru bertemu dengan SPG tersebut untuk pertama kalinya di ruang fraksi, bukan di luar gedung sebagaimana dituduhkan.

“Sebelumnya belum pernah bertemu. Dan kita ketemu SPG itu ya di ruang fraksi. Saya dan rekan saya usai Jumatan, di ruang fraksi, dan datanglah SPG,” ujar MJ.

MJ berharap rekaman CCTV dapat membuktikan kebenaran versinya. Ia menegaskan bahwa pernyataannya bukan mengada-ada.

“Saya harap di sekitar Pemda ada CCTV supaya bisa obyektif,” kata MJ.

Kasus ini terus menjadi perhatian publik, dan keberadaan rekaman CCTV dapat menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa yang tengah viral ini.(*)