Cerita Sumur Peninggalan Pangeran Cakrabuana, Diyakini Bisa Melunturkan Sihir

Konten Media Partner
19 Juli 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur Ketandan merupakan sumur yang dikeramatkan di komplek Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Jawa Barat. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Sumur Ketandan merupakan sumur yang dikeramatkan di komplek Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Jawa Barat. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Sumur Ketandan, salah satu sumur keramat yang berada di komplek Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya persis di dekat Alun-alun Keraton Kasepuhan.
ADVERTISEMENT
Suasana di lokasi Sumur Ketandan begitu rindang. Terdapat pohon beringin yang usianya puluhan tahun. Masyarakat mengeramatkan sumur tersebut. Sumur Ketandan diyakini bisa melunturkan sihir dan penyakit.
"Sumur Ketandan ini peninggalannya Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon. Banyak yang ziarah, ada yang mandi atau membawa pulang airnya. Ikhtiarnya itu bisa menyembuhkan penyakit, ada juga yang berikhtiar untuk menghilangkan santet. Ya Alhamdulillah sembuh," kata juru kunci Sumur Ketandan Raden Syarifudin, Minggu (19/7/2020).
Tampak bagian dalam Sumur Ketandan yang dipercaya mampu melunturkan sihir maupun penyakit. (Ciremaitoday)
Untuk menghindari kemusyrikan, Syarifudin selalu mengingatkan peziarah untuk meminta kesembuhan melalui yang Maha Kuasa. Sebab, lanjut dia, Sumur Ketandan hanyalah perantara atau media penyembuhan terhadap sihir dan penyakit.
"Air sumur itu media saja. Jangan sampai berlebihan, tetap berdoanya kepada Allah. Jangan sampai orang ziarah itu mintanya ke situs, kita selalu ingatkan," kata Syarifudin.
ADVERTISEMENT
Syarifudin menceritakan Pangeran Cakrabuana merupakan salah seorang nelayan yang pandai membuat terasi. Beranjak dari kisah tersebut, lanjut dia, tak sedikit nelayan yang memandikan perahunya menggunakan air sumur tersebut.
"Intinya air sumur ini medianya. Karena yang namanya situs itu syariat, ziarah itu ikhtiarnya. Kepentingannya ya masing-masing. Tapi, doa tetap kepada sang pencipta," ucapnya.
Sumur Ketandan, dikatakan Syarifudin memiliki kedalaman empat meter. Diamater sumur sekitar satu meter. Bentuknya persegi. Sumur tersebut belum pernah mengalami kekeringan. Selain itu, lanjut dia, tak sedikit pejabat yang mandi di sumur tersebut. ‎
"Banyak pejabat yang ziarah ke sini, seperti pejabat daerah dan lainnya. Ya mereka ziarah ke petilasan ke leluhur mereka," kata Syarifudin.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, Sumur Ketandan memiliki makna sebagai tanda. "Ketandan itu artinya tanda. Dulu itu, tempatnya orang tua itu ada cirinya ada sumurnya. Jadi ini tanda lokasi tempat leluhur dulu," tutupnya.(*)