Konten Media Partner

Daniel-Taufik Kalah di Pilkada Indramayu, Kader Partai Singgung Konflik Internal

15 Desember 2020 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi. (Kumparan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Paslon nomor urut 3 Daniel Mutaqien Syafiuddin dan Taufik Hidayat tumbang di Pilkada Indramayu 2020. Paslon petahana yang diusung Partai Golkar ini hanya menduduki urutan kedua, kalah dari Nina Agustina-Lucky Hakim.
ADVERTISEMENT
Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Indramayu, Iwa Sungkawa menilai kekalahan Daniel-Taufik salah satu faktornya adanya pengkhianatan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Iwa menyebut ada sejumlah kader partai yang tak loyal.
"Ada yang tidak loyal. Dan, faktanya banyak PK (pengurus kecamatan) yang menyeberang mendukung calon lain," kata Iwa dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Selasa (15/12/2020).
Iwa menuding sejumlah ketua PK dan beberapa tokoh penting Golkar menyeberang ke paslon lain. Ia berharap sejumlah kader yang tak loyal mendapat sanksi tegas dari DPD Partai Golkar Jawa Barat maupun pusat.
"Loyalitas yang dilacurkan inilah yang harus mendapatkan sanksi tegas dari DPP maupun DPD Golkar. Sehingga Partai Golkar Indramayu dapat diselamatkan," kata Iwa.
ADVERTISEMENT
"Buktinya banyak mereka memenangkan calon dari pasangan lain. Inilah pengkhianatan yang sudah seharusnya diberikan sanksi tegas oleh DPP Golkar," ucap Iwa menambahkan.
Terpisah, Ketua Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu Dudung Indra Ariska mengatakan, kegagalan Daniel-Taufik mempertahankan kursi eksekutif di Indramayu harus menjadi bahan evaluasi.
Dudung menampik faktor kekalahan Daniel-Taufik bukan karena dominasi monopoli kekuasan di tubuh partainya.
"Bukan hanya dominasi dan monopoli kekuasaan di tubuh Partai Golkar yang menjadi kambing hitam atas lepasnya Indramayu satu, melainkan banyak faktor yang memengaruhinya. Faktor krusial adalah konflik internal Partai Golkar setelah Musda XVI pada Juli lalu," kata Dudung.
Konflik tersebut berlarut-larut. Bahkan, lanjut Dudung, hingga pelaksanaan Pilkada Indramayu kemarin. Kubu paslon Daniel-Taufik berkonflik dengan Musda XVI yakni golongan Saefuddin, yang saat itu terpilih sebagai ketua.
ADVERTISEMENT
Kondisi demikian, lanjut Dudung, membuat mesin politik partai tak berjalan. Ia menilai kubu Musda XVI tak ikut berjibaku memenangkan paslon Daniel-Taufik.
"Dalam konteks seperti ini terjadi distorsi karena tidak bisa membedakan mana kepentingan partai karena terbutakan oleh kepentingan pribadi yang sarat politik pragmatis," kata Dudung.
Dalam kapasitas Dudung selaku ketua bidang pemenangan DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Indramayu, pihaknya hanya melihat yang berjuang dengan sungguh sungguh mendulang suara untuk paslon 3 yang notebene untuk kebesaran dan kejayaan PG, hanya mesin relawan, PK dan PD bentukan dan loyalis paslon 3.