Dikeluhkan Warga, Pembatas Jalan di Jalur Pantura Cirebon Dibongkar

Konten Media Partner
11 Juli 2019 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Polres Cirebon membongkar barier atau pembatasan jalan menggunakan alat berat. Barier di Jalan Raya Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, dinilai mengganggu aktifitas warga. (Juan)
ciremaitoday.com, Cirebon, - Barier atau pembatas jalan yang sejatinya untuk keselamatan lalu lintas, ternyata tidak berfungsi optimal di salah satu jalur pantai utara (pantura) Cirebon.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, keberadaan pembatas jalan di Jalan Raya Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon itu, dianggap tidak memberikan keuntungan bagi warga yang beraktivitas di sekitar terlebih jika dalam keadaan penting.
Sebab, barier yang menutup sejumlah putaran balik (u-turn) membuat warga tidak bisa berputar arah di lokasi yang diinginkan, harus memutar ke tempat yang lebih jauh. Akhirnya, Polres Cirebon berkoordinasi demgan BPBD Kabupaten Cirebon membongkar barier itu menggunakan alat berat.
Kapolsek Arjawinangun Kompol Sukhemi mengatakan, penutupan u-turn itu banyak dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan lain. Mereka kesulitan saat hendak putar balik. “Setelah kami berkoordinasi dengan pihak terkait, dan kesepakatan masyarakat maka barier itu dibuka kembali,” katanya, Kamis (11/7).
Ia menjelaskan, barier itu fungsinya untuk menutup akses pengguna jalan yang hendak putar balik pada saat arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri kemarin. Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi kemacetan dan menekan angka kecelakaan. “Setelah Idul Fitri atau arus mudik dan balik, sekarang lalu lintas dianggap sudah normal kembali,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, dengan di bukanya kembali U-Turn tersebut semua warga masyarakat harus tetap taat dan mematuhi peraturan Lalu lintas. “Kami minta masyarakat jaga keselamatan, dan selalu berhati hati di jalan, dan ingat Sobat Humas Polri jangan nyebrang sembarangan saat mengendarai sepeda motor dan saat putar balik,” pintanya.
Salah satu warga sekitar Heri (38) mengatakan, sejak dibukanya barier perjalanan lebih mudah dan cepat karena tidak perlu jauh-jauh untuk putar balik. “Sekarang sudah praktis. Tapi kami juga harus tetap hati-hati,” katanya. (*)
Penulis : Juan
Editor : Tomi Indra Priyanto