Dinkes Majalengka Merasa Dirugikan dengan Data Capaian Vaksinasi KPCPEN Pusat

Konten Media Partner
21 Januari 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Harizal Harahap. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Harizal Harahap. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pencatatan data capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terdapat selisih dengan data yang bersumber dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
ADVERTISEMENT
Adanya selisih data itu dikeluhkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka karena dinilai tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Harizal Harahap menyampaikan, data yang bersumber secara nasional itu, secara tidak langsung merugikan pihaknya yang telah bekerja maksimal dalam memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.
"Saya merasa heran data vaksinasi COVID-19 di lapangan dengan di KPCPEN itu berbeda jauh," kata Harizal, Jumat (21/1/2022).
Dicontohkan Mantan Direktur RSUD Majalengka itu, semisal, capaian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Majalengka dengan yang dipublikasikan KPCPEN itu sangat jomplang.
"Jika di data kami vaksinasi anak sudah mencapai 76 persen, di KPCPEN itu baru 40 persen," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku, pihaknya tidak mengetahui secara persis penyebab ketimpangan data tersebut. Namun, pihaknya menduga hal ini dikarenakan persoalan teknis atau sistem yang tidak berjalan maksimal.
"Mungkin karena mengambil data se-Indonesia, tim KPCPEN kewalahan. Sehingga data yang diambil tidak sesuai dengan kenyataan," jelas dia.
"Saya minta agar data dari KPCPEN yang ada di pusat (Jakarta) bisa diperbaiki. Jangan sampai menyuguhkan data yang tak sesuai dengan data terbaru," lanjut dia.
Bahkan, atas adanya ketimpangan data ini, Harizal mengaku pernah mendapatkan protes dari Kapolres Majalengka karena data capaian vaksinasi dari KPCPEN sangat rendah. Padahal kinerja Satgas COVID-19 di Majalengka sudah sangat maksimal.
"Setelah saya berikan penjelasan dan disinkronkan dengan data antara Dinkes Majalengka dengan KPCPEN akhirnya Kapolres sadar. Kesalahan ada di KPCPEN," pungkasnya. ***
ADVERTISEMENT