DPRD Kota Cirebon Minta PD Farmasi Berinovasi Kembangkan Unit Usaha

Konten Media Partner
21 November 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Syahriar. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Syahriar. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Dinilai jalan di tempat, Komisi II DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat, meminta kepada Perusahaan Daerah (PD) Farmasi melakukan inovasi pengembangan bisnis.
ADVERTISEMENT
Stagnannya PD Farmasi berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cirebon. Terlebih, di era digitalisasi ini persaingan bisnis obat-obatan dan alat kesehatan semakin ketat.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Syahriar mengatakan, untuk meningkatkan PAD PD Farmasi harus melakukan perubahan besar terutama dalam model bisnis untuk menambah income.
"Di tengah persaingan bisnis obat-obatan dan alat kesehatan, pola bisnis PD Farmasi tidak berubah," ucapnya mengkritik perkembangan PD Farmasi.
Menurutnya, saat ini sudah banyak pelaku bisnis kesehatan termasuk rumah sakit mengaplikasikan teknologi informasi dalam pelayanan maupun penjualan.
"Sekarang ini, rumah sakit sudah serba digital. Itu salah satu contoh bagaimana bisnis PD Farmasi terdampak. Makanya harus berubah," ujarnya.

Andalkan Obat dari Apotek

Sejauh ini, PD Farmasi masih belum bisa menyediakan kebutuhan obat dalam jumlah besar. Parahnya, ketersediaan obat masih mengandalkan apotek lain. Sehingga harga obat pun lebih mahal dari apotek lain.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Plt Direktur Utama PD Farmasi Kota Cirebon, Kadini menyatakan, menyambut baik usulan DPRD dalam pengembangan usaha bisnis kesehatan, hal itu sesuai dengan rencana kerja pada tahun 2021 mendatang.
"Tahun depan kami berupaya menciptakan kerjasama dengan pihak mana pun," katanya.