Griya Hidroponik, Jadi Wisata Edukasi dan Petik Sayur Terbaru di Cirebon

Konten Media Partner
24 Januari 2021 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Griya Hidroponik yang berada di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi pendatang baru sebagai destinasi wisata edukasi dan petik sayur. (Tomi Indra)
zoom-in-whitePerbesar
Griya Hidroponik yang berada di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi pendatang baru sebagai destinasi wisata edukasi dan petik sayur. (Tomi Indra)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - ‎Griya Hidroponik yang berada di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi pendatang baru sebagai destinasi wisata edukasi dan petik sayur. Wisatawan atau pembeli bakal dimanjakan dengan rumah hidroponik yang luas dan hijauanya sayuran.
ADVERTISEMENT
Griya hidroponik mulai dibuka sejak Desember 2020 lalu. Penggagasnya adalah seorang perwira polisi, Kombes Pol Nugrah Trihadi. Nugrah bersama keponakannya lulusan IPB terbesit untuk membangun Griya hidroponik, atau rumah hidroponik yang luas sebagai tempat wisata dan belanja sayur.
Nugrah mengaku ingin mengampanyekan hidroponik sebagai alternatif untuk bercocok tanam. "Sisi bisnis memang ada. Kita ingin agrowisata ini menjadi sarana edukasi. Hidroponik ini bisa dikembangkan di Cirebon," kata Nugrah saat berbincang di Griya Hidroponik, Minggu (24/1/2021).
Nugrah menyulap lahan seluas 600 meter persegi menjadi produktif. 400 meter persegi di antaranya disulap menjadi green house, yang di dalamnya terdapat 12 ribu lubang tanam hidroponik. Sementara itu, 200 meter persegi dijadikan sebagai tempat pengembangan atau penelitian tanaman.
ADVERTISEMENT
‎"Di dalam green house ini ada 10 jenis sayuran, seperti selada hijau, pagoda merah, kangkung, pakcoy, kale, caisim dan lainnya. Kami mengatur masa tanamnya," kata Nugrah.
‎Nugrah mengatakan setiap hari Sabtu rutin menyemai 3.000 benih sayuran. Kondisi demikian untuk mengatur masa panen.
Wisatawan atau pembeli bakal dimanjakan dengan rumah hidroponik yang luas dan hijauanya sayuran. (Tomi Indra)

Griya Hidroponik Diminati Masyarakat

Griya Hidroponik Cirebon dibuka untuk umum, bahkan terbilang cocok untuk wisata keluarga. Sebab, anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan sekaligus cara menanam hidroponik.
Sebulan lebih Griya Hidroponik beroperasi di Cirebon. Menurut Nugrah, mayoritas pengunjung Griya Hidroponik berasal dari kalangan ibu-ibu. Mereka berbelanja sayur sembari swafoto.
"Konsumen bisa langsung petik sendiri sayurnya, terus kita cuci dan timbang, selain itu kami juga buka layanan delivery, ditambah dengan manajemen tanam yang kita siapkan. Produk bisa tersedia setiap hari, yang sekadar ingin belajar juga kami layani," lanjut kata mantan Kapolres Gunungkidul, DIY itu.
ADVERTISEMENT
Nugrah menjamin sayur di Griya Hidroponik bebas pestisida dan hama. "Contoh kangkung, kalau panen pasti disortir, karena ada yang bagus ada yang tidak, tetapi hidroponik ini 100 segar, tidak ada yang terbuang. Kami juga tidak ada panen, karena konsumen datang ambil sendiri," ucap Nugrah.
Perwira yang pernah menjabat sebagai Irwasda Polda DIY itu mengatakan untuk pelayanan pesan antar atau delivery minimalnya bisa memesan empat paket sayuran, atau totalnya satu kilogram. Setiap paket sayuran yang dijual memiliki berat 250 gram. Harganya variatif, dari Rp 7 ribu hingga Rp 15 ribu tergantung jenis sayuran.
‎Nugrah menyadari saat ini produk sayuran hidroponikbelum begitu dikenal masyarakat secara luas. Kendati memiliki kualitas lebih dibandingkan konvensional. Ia mengaku akan menggenjot sosialisasi tentang agrowisata hidroponik.
ADVERTISEMENT
"Memang pasarnya belum sampai semua segmen, baru menengah ke atas. Kita sedang mencoba masuk ke pasar modern di Cirebon dan sekitarnya," kata Nugrah.‎ ***