Konten Media Partner

Gubernur Lemhannas RI Minta Perguruan Tinggi Bantu Sukseskan Program Hilirisasi

30 November 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzili. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzili. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Ace Hasan Syadzili, meminta agar perguruan tinggi dapat membantu untuk menyukseskan program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan Ace ketika menghadiri sosialisasi program hilirisasi dalam acara Wisuda Sarjana ke-16 Tahun Akademik 2023-2024 Universitas Bale Bandung (Unibba) di Sutan Raja Hotel and Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu, 30 November 2024.
"Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat dapat mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas harus bisa dinikmati dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," ujar Ace.
Hilirisasi, kata Ace, adalah proses pengolahan dan transformasi suatu bahan baku atau sumber daya alam (SDA) menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Karena itu, universitas atau perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Jadi, dengan hilirisasi bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi. Yang lebih penting lagi, hilirisasi dapat menciptakan lapangan kerja," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, hilirisasi harus diwujudkan karena dengan hilirisasi, Indonesia bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi. Dengan hilirisasi, Indonesia dapat mendorong industrialisasi dan diversifikasi ekonomi.
"Dengan hilirisasi, kita bisa menciptakan lapangan kerja dan pengembangan SDM," kata dia.
Ia mengatakan bahwa Indonesia patut bersyukur. Sebab, tidak ada negara yang kekayaan alamnya semelimpah Indonesia. Indonesia adalah negara dengan paling banyak sumber daya alamnya. Berbagai macam komoditas dimiliki Indonesia.
Nikel, kata dia, merupakan cadangan terbesar di dunia dengan kandungan sebesar 40 persen. Timah 16 persen terbesar kedua di dunia. Tembaga 11 persen atau terbesar di dunia. Bauksit 4 persen dari enam besar di dunia. Batubara, 7 persen di dunia. Minyak bumi juga sama, Indonesia memiliki cadangan yang besar.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya energi, sektor pertanian Indonesia pun memiliki cadangan terbesar di dunia. Salah satunya, sawit. Indonesia merupakan negara dengan ketersediaan sawit 58,7 persen. Kelapa 27 persen. Biofuel 59 persen," jelasnya.
Belum lagi sektor kelautan, lanjutnya, seperti, lobster, udang, rajungan, dan ikan di perairan laut Indonesia sangat melimpah.
"Dengan sumber daya alam kaya dan melimpah, seharusnya rakyat Indonesia sejahtera," ujarnya.
Ace menyampaikan, selama ini SDA Indonesia banyak diekspor dalam bentuk bahan baku dengan harga sangat murah. Misalnya komoditas diekspor ke Singapura dengan harga Rp1.000. Setelah di Singapura diolah menjadi bahan jadi dan diekspor ke Indonesia dengan harga Rp100.000.
"Olah bahan baku dengan teknologi dan inovasi yang dimiliki anak bangsa. Di sinilah perguruan tinggi harus berperan dalam menghasilkan inovasi teknologi dan SDM unggul untuk mendukung program hilirisasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah, kata Ace, mendorong seluruh perguruan tinggi, termasuk Unibba menjadi universitas terkemuka, khususnya di Jawa Barat.
"Saya tadi mendapatkan informasi dari ketua dewan pembina, status Unibba terus mengalami kenaikan prestasi. Tentu ini harus terus ditingkatkan," ucapnya.
"Karena dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki dengan kualitas semakin meningkat, menguasai hard dan soft skill, Unibba diharapkan dapat terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Bandung dan Jawa Barat," pungkas Ace. (*)