Heboh Api Besar Menyala di Kilang Minyak Balongan, Ini Penjelasan Pertamina

Konten Media Partner
8 Mei 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Areal persawahan di sekitar Kilang Minyak Balongan, Indramayu. FOTO: Tomi Indra/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Areal persawahan di sekitar Kilang Minyak Balongan, Indramayu. FOTO: Tomi Indra/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan melaksanakan start up atau pengoperasian kilang setelah selesainya pelaksanaan turn around atau proyek perawatan Kilang.
ADVERTISEMENT
Start up kilang Pertamina RU VI Balongan sendiri dilakukan secara bertahap sejak akhir April 2022. Pada saat start up berlangsung maka akan terjadi kondisi, di mana nyala api pada flare akan lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih besar.
Nyala api besar di kilang minyak Balongan pada Sabtu malam (7/5/2022), sempat membuat warga sekitar heboh. Tetapi Pertamina RU VI Balongan, memastikan itu merupakan kondisi yang wajar.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Imam Rismanto, mengungkapkan nyala api yang terlihat lebih besar ini merupakan kondisi normal ketika tahapan start up Kilang dilakukan.
Pihaknya juga sebelumnya telah berkomunikasi dengan para kuwu atau kepala desa di sekitar kilang minyak Balongan akan kondisi seperti yang terjadi dan terlihat pada kemarin malam.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini, ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat," jelas Imam dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday pada Minggu (8/5/2022).
Imam menyampaikan, flare merupakan bagian peralatan kilang Balongan yang berfungsi membakar gas sisa proses produksi kilang dan menjaga kestabilan operasional kilang, sehingga bisa melindungi kilang minyak dari ancaman tekanan berlebihan.
"Selain sebagai pengamanan, pembakaran gas flare bertujuan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan karena apabila gas yang dibuang ke udara tanpa dibakar terlebih dahulu tentunya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar," kata Imam.***