Idul Adha di Desa Miliarder Indramayu, Warga yang Berkurban Naik Drastis

Konten Media Partner
22 Juli 2021 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyembelihan hewan kurban di Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/7/2021) kemarin. FOTO: Tomi Indra/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Penyembelihan hewan kurban di Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/7/2021) kemarin. FOTO: Tomi Indra/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Warga Desa Sukahurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, pada momen Idul Adha tahun ini berlomba-lomba melakukan ibadah kurban.
ADVERTISEMENT
Jumlah hewan kurban pada Idul Adha 1442 Hijriah/2021, melonjak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Puluhan sapi dan kambing, dikurbankan di Desa Sukahurip. Saking banyaknya, proses pemotongan hewan kurban tidak bisa dilakukan dalam sehari.
Geliat ibadah kurban di Desa Sukahurip, tak lepas dari kondisi kesejahteraan warganya saat ini yang mendadak kaya setelah mendapatkan uang ganti rugi dari proyek PT Pertamina untuk pembangunan Petrochemical Complex Jabar.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas Sukaurip, Maftuhin mengatakan, tahun ini jumlah sapi yang dikurbankan sebanyak 23 ekor dan 35 ekor kambing. Maftuhin menjelaskan, pada tahun sebelumnya, kurban di desa setempat hanya ada sebanyak 13 ekor untuk sapi dan 24 ekor untuk kambing.
Itu menandakan ada peningkatan jumlah warga yang berkurban. "Ini suatu prestasi, karena dari dulu sampai sekarang ini adalah penambahan paling banyak," kata Maftuhin, Kamis (22/7/2021).
ADVERTISEMENT
Desa Sukaurip diketahui merupakan salah satu dari 6 desa miliader Indramayu. Pasalnya, belum lama ini, warga di sana baru menerima uang ganti rugi dari pembebasan lahan proyek Petrochemical Complex.
Rata-rata uang ganti rugi yang diterima warga bervariatif, mulai dari ratusan juta rupiah hingga miliar rupiah.
Maftuhin tidak memungkiri dampak pembebasan lahan tersebut berimbas pada meningkatnya jumlah hewan kurban di desa setempat.
Hanya saja, dia menyampaikan, faktor yang paling memengaruhi adalah karena keinginan masyarakat itu sendiri dan kepercayaan kepada panitia kurban.
"Yang jelas dari 23 sapi itu tidak semua yang terdampak pembebasan lahan, masyarakat biasa pun ada yang ikut berkurban. Ini juga jadi suatu kebanggaan bagi kami," ucapnya.