Konten Media Partner

Jabar Jadi Daerah dengan Kasus Thalasemia Tertinggi di Indonesia

22 November 2023 22:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI), Ruswandi. menyebut 40 persen dari 12 ribu lebih kasus thalasemia berada di Jabar. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI), Ruswandi. menyebut 40 persen dari 12 ribu lebih kasus thalasemia berada di Jabar. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung-40 persen dari 12 ribu lebih kasus thalasemia ternyata berada di Jabar. Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI), Ruswandi.
ADVERTISEMENT
"Dari total jumlah 12.155, 40 persennya ada di Jabar. Jabar ini jadi daerah paling besar," katanya dalam kegiatan skrining thalasemia yang digelar Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) di Kota Bandung pada Rabu (22/11).
Menurutnya, thalasemia masuk dalam kategori penyakit dengan pembiayaan tertinggi yang di cover BPJS. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang tidak tahu.
Melalui kegiatan skrining ini, masyarakat dan akademisi di edukasi tentang thalasemia agar lebih peduli dan mau melakukan pemeriksaan untuk menekan kasus. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan pemeriksaan sebelum menikah.
"Kalau bertemu dengan pasangan pembawa sifat juga, akan lahir thalasemia mayor, yaitu anemia yang harus menjalani transfusi darah dan itu membutuhkan biaya mahal," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada dikatakan Ketua STFI, Adang Firmansyah. Ia menambahkan, skrining ini dilakukan agar tidak terjadi ledakan kasus thalasemia di Indonesia.
"Thalasemia ini karena belum banyak yang terskrining, ini hidden, ini bisa jadi gunung es sebetulnya karena yang ketahuan baru sedikit. Bahkan, orang banyak yang tidak tahu, penderitaan hanya 12-20 ribu tapi habiskan BPJS Rp 600 miliar, satu orang bisa habiskan Rp 400 juta untuk transfusi darah," katanya.
"2016 itu cuman sekitar 6 ribu, sekarang 12-20 ribu. Dulu urutan kelima, sekarang keempat," pungkasnya. (*)