Konten Media Partner

Jumlah Pemilih Paling Banyak, Jabar Harus Punya Wakil di Kancah Politik Nasional

10 Oktober 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokoh Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: ciremaitoday
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Bandung, - Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Karim Suryadi, menilai tahun 2024 adalah momentum bagi warga Jabar. Kini, ada tokoh asal Jabar yang memimpin hasil survei. Dengan jumlah pemilih mencapai angka 17,4 persen, dia menilai Jabar harus punya keterwakilan di kancah politik nasional.
ADVERTISEMENT
Karim menyatakan tidak masuk akal bila keterwakilan Jabar di kancah politik nasional masih saja minim seperti sebelum-sebelumnya.
"Sebab, secara teori Jawa Barat mestinya menjadi rebutan koalisi mana pun," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Selasa (10/10).
Kini, kata Karim, ada tokoh Jabar yang punya suara bagus di tingkat nasional, misalnya Ridwan Kamil. Didasarkan hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, nama Ridwan Kamil cukup baik apabila dibandingkan dengan kandidat lainnya.
"Fakta misalnya survei (Ridwan Kamil moncer) gitu ya. Kemudian dari sisi pembangunan dan lain-lain," katanya.
Di sisi lain, Karim juga menilai Ridwan Kamil merupakan tokoh di Jabar yang sudah mempunyai pengalaman panjang mengelola daerah dengan jumlah penduduk paling tinggi, daerah yang sangat kompleks dan memiliki potensi besar.
ADVERTISEMENT
Hal itu merupakan keuntungan politik yang bisa dibawa sebagai bekal untuk berkiprah di level nasional. Bahkan, sangat mungkin menjadi solusi persoalan yang dihadapi oleh Indonesia.
Karim pun menekankan jika capres tidak ada yang berasal dari Jabar, maka mengambil figur cawapres dari Jabar merupakan fardu kifayah. Dia pun menekankan, yang dicari oleh rakyat untuk menjadi pemimpin bukan hanya figur yang mau dan bersedia, melainkan yang benar-benar mampu.
"Ketika saya menuntut keterwakilan Jawa barat itu bukan hanya pandangan buta, berdasar jumlah penduduk jumlah pemilih. Tapi, memang solusi model, role model dalam pengambilan solusi ada di sini juga," sambungnya.***