Kasus PMK di Bandung Turun, Vaksinasi Hewan Ternak Tetap Lanjut

Konten Media Partner
7 Agustus 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Bandung, menandai hewan ternak yang sudah divaksinasi. Foto: Humas Pemkot Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Bandung, menandai hewan ternak yang sudah divaksinasi. Foto: Humas Pemkot Bandung
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memastikan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, pihaknya telah menyuntikkan dosis pertama terhadap kepada 200 hewan jelang Idul Adha lalu. Sedangkan dosis kedua juga telah diberikan terhadap 200 hewan.
"Dosis kedua itu 200 dosis pada 2 Agustus (2022). Itu tidak utuh semuanya, karena sebagian yang vaksin awal itu terjual dan dipotong saat kurban. Ada 200 dosis (pertama) juga vaksin dan sampai hari ini baru digunakan 256 dosis. Kita manfaatkan vaksin ini," beber Gin Gin dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Minggu 7 Agustus 2022.
Gin gin menyampaikan, untuk saat ini diprioritaskan kepada hewan sapi yang memiliki umur panjang, seperti indukan termasuk sapi perah.
Jika tidak digunakan bagi sapi, maka vaksin tersebut digunakan bagi kambing atau domba, yang utamanya yaitu pada masa pembibitan.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak ada (untuk sapi) disarankan untuk domba atau kambing. Terutama pada pembibitan. Prinsipnya silakan ke daerah masing-masing bahwa vaksin ini bisa dimanfaatkan," kata Gin Gin.
Ia menerangkan, vaksin pada hewan saat ini, sama halnya seperti manusia, ada pertama juga kedua, bahkan untuk manusia terdapat vaksin booster.
"Ini dua kali vaksin, kaya kita (manusia) diulang ada dosis pertama dan dosis kedua, ini pun sama. Vaksin pertama kemudian 4 minggu lanjut kedua," ujar Gin Gin.
Menurutnya, vaksin kedua relatif terkendali pada pencegahan penyakit pada hewan.
"Pemerintah pusat saat ini membuka diri kepada daerah dan menanyakan kebutuhan vaksin hewan. Hal itu agar hewan menjadi sehat dan masyarakat merasa aman," tutur Gin Gin.***
ADVERTISEMENT