Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kenalkan 'Sicaket', Robot Pendeteksi Denyut Jantung asal Majalengka
4 November 2019 17:43 WIB

ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Majalengka - Sepuluh mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika Fakultas Teknik Universitas Majalengka (FT Unma) berhasil menciptakan prototipe robot yang mampu mendeteksi denyut jantung dan mengukur suhu badan manusia.
ADVERTISEMENT
Sistem pencatatan kesehatan (Sicaket), begitu para mahasiswa menamai robot buatannya. Sicaket yang dalam bahasa Sunda bermakna'dekat' itu memiliki empat fitur. Di antaranya antrean, cek kesehatan, cek stunting serta riwayat kesehatan.
Ketua Tim Pembuatan Sicaket, Diana Surya Heriyana menjelaskan, cara kerja robot prototipe buatannya. Pertama, objek bisa mengakses web yang sudah disediakan kemudian daftar membuat untuk akun serta mendapatkan nomor antrean.
Selanjutnya, objek harus melakukan validasi pada sistem dan melakukan pengukuran pada robot prototipe. Hasilnya akan dikirimkan oleh sensor dan langsung terekam pada sistem aplikasi dan objek dapat langsung mengetahui hasilnya dengan mengakses aplikasi tersebut.
"Cara kerja Sicaket mulai dari registrasi dan dan hasil pemeriksaan dapat dikses melalui web yang sudah kami sediakan," ungkap Surya, Senin (4/11/2019).
Menurut Surya, dia bersama rekan-rekannya membutuhkan waktu sepekan dengan biaya sekitar Rp1 juta untuk membuat robot prototipe tersebut. "Kesulitannya sih paling membeli sensor," kata mahasiswa semester 7 tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kepala Prodi Informatika FT Ade Bastian, mengungkapkan sebenarnya ide membuat robot prototipe Sicaket berawal dari tugas besar mahasiswa menjelang akhir semester. Dan itu dibebankan kepada mahasiswa untuk berinovasi membuat karya yang belum dibuat.
"Awalnya pengembangan tugas mahasiswa, beberapa tugas besar yang mengharuskan mahasiswa berinovasi meskipun masih berupa prototipe," sebutnya.
Mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan robot Sicaket adalah Firmansyah, Diana Surya Heriyana, Cecep Roni, Yayat Nurhidayat, Adie Iman Nurzaman, Wildan Rohmanudin, Egy Agung Frastya dan Reyna Indra. Mereka, kata Ade merupakan mahasiswa unggulan Unma.
Dekan FT Unma M Yunus Riza, mengatakan jika pihaknya akan mempatenkan karya anak didiknya tersebut. Namun, untuk dibuat robot asli dan dengan fungsi sebenarnya dan lebih futuristik, pihaknya masih harus berkomunikasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena bidang kesehatan ada aturan dan etika serta standar yang harus diterapkan.
ADVERTISEMENT
Disebutkan dia, robot Sicaket berhasil menjadi karya mahasiswa terbaik dalam ajang Internet of Things (IoT) Competition tingkat Nasional yang digelar pada musyawarah nasional (Munas) ke-VI persatuan mahasiswa ilmu komunikasi (Permikomnas) 30 Oktober lalu di Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
"Alhamdululillah Karya mereka menjadi juara I pada IOT di Tasikmalaya, kami sangat mengapresiasi atas inovasi yang telah mengangkat nama baik Unma. sebelumnya, kami juga meraih juara I dalam ajang lomba aplikasi yang diselenggarakan Diskominfo Jabar dan menggeser kampus sekelas ITB," kata Yunus Riza.
Rektor Unma Prof. Sutarman sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswanya. Karena, dapat memaksimalkan segala keterbatasan yang ada dengan inovasi dan keterampilan yang luar biasa, sehingga dapat menghasilkan karya yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
"Civitas akademika Unma mengucapkan selamat dan sukses kepada mahasiswa atas diraihnya prestasi juara I IOT dan semoga jejaknya ditiru oleh mahasiswa lainnya," harap Prof Tarman.