Konten Media Partner

Kepala Dinas Pertanian Majalengka Tolak Wacana Impor Jagung

1 Oktober 2021 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menolak wacana impor jagung oleh pemerintah pusat karena dikhawatirkan malah mematikan petani jagung lokal.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Kepala DKP3 Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Iman Firmansyah. Iman meminta pemerintah pusat tidak perlu melakukan impor jagung.
Pasalnya, hasil panen jagung di Majalengka cukup melimpah. Jika pemerintah keukeuh mengimpor jagung, dikhawatirkan berpengaruh buruk terhadap penyerapan hasil panen jagung di dalam negeri.
Dia mengatakan, dengan memiliki luas lahan jagung sebanyak 18 ribu hektare. Majalengka rata-rata menghasilkan hampir 144 ribu ton jagung setiap tahunnya.
"Tonasenya per hektare itu hampir menghasilkan sekitar 8 ribu ton, sehingga untuk Kabupaten Majalengka stok jagung itu melimpah. Jadi kami tidak mendukung adanya impor," ujar Iman saat diwawancarai Ciremaitoday, pada Jumat (1/10/2021).
Adapun alasan tidak mendukung, kata Iman, sebab stok dan produksi jagung di Majalengka nantinya tidak akan ada yang memanfaatkan.
ADVERTISEMENT
"(Jika impor) terus produksi dari kita siapa yang mau membeli. Maka dari itu kami harus komitmen dan konsisten untuk membela petani jadi saya berharap kepada pemerintah (pusat) untuk tidak melakukan impor jagung karena untuk Kabupaten Majalengka stok (jagung) sangat melimpah," tegasnya.
Wacana impor jagung mencuat seiring dengan meroketnya harga jagung untuk pakan ternak. Sejumlah pengamat pun mengusulkan agar pemerintah melonggarkan kebijakan impor jagung demi menstabilkan harga pakan ternak. (Erick Disy)