Konten Media Partner

Keren! 10 Santri Bina Insan Mulia Raih Beasiswa ke Universitas Tertua di Dunia

25 September 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepuluh santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Bina Insan Mulia Cirebon saat tiba di Maroko. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sepuluh santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Bina Insan Mulia Cirebon saat tiba di Maroko. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon-Sepuluh santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Bina Insan Mulia Cirebon berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko. Mereka akan belajar di Madrasatul Ulum Al-Islamiyah, Casablanca, menyusul jejak kakak-kakak mereka yang telah lebih dulu menimba ilmu di berbagai kampus internasional.
ADVERTISEMENT
Para santri ini berhasil melalui serangkaian tes seleksi untuk mendapatkan beasiswa, dengan nilai sekitar Rp 4 juta per bulan. Beasiswa ini merupakan kerjasama antara pemerintah Maroko dengan lembaga-lembaga Islam Indonesia, termasuk Kementerian Agama dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dengan kuota tahunan masing-masing 30 santri.
Tahun ini, Pesantren Bina Insan Mulia menjadi salah satu lembaga yang berhasil mendapatkan kuota beasiswa langsung dari Kementerian Waqof Maroko untuk 10 santri.
Dengan demikian, hanya 3 Lembaga tersebut saja yang bisa menjadi pintu masuk santri se-Indonesia yang ingin mendapatkan beasiswa dari Universitas-universitas di Maroko.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli, dalam acara pelepasan santri Study Abroad Marocco di Joglo Agung Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2, menyampaikan rasa bangganya kepada para santri yang akan melanjutkan pendidikan di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Salah satu santri yang berangkat adalah Syah Khotami El Aulia Jazuli, putra beliau sendiri. Setelah tiba di Maroko, Aa, panggilan akrab Syah Khotam, akan langsung menuju Suriah untuk mengikuti Daurah Internasional para dai sedunia selama 20 hari.
“Aa Khotam adalah salah satu dari tiga ulama muda utusan Indonesia dalam Daurah Internasional di Suriah. Mohon doa dari semua agar selamat dan lancar dalam menjalani tugasnya, terutama karena kondisi Suriah saat ini sedang tidak aman,” ujar Kiai Imam kepada wartawan, Rabu (25/9).
Lebih lanjut, Kiai Imam juga mengkritik ketidakmampuan dunia, termasuk PBB, dalam menangani kebiadaban Israel.
“Dunia ini, termasuk PBB, sangat lemah dalam menghadapi Israel. Berbagai tindakan brutal yang telah merenggut banyak nyawa paling-paling hanya ditanggapi dengan kutukan atau kecaman. Dunia belum mampu memberikan resolusi yang bisa menghentikan kebiadaban Israel,” katanya.
ADVERTISEMENT
Universitas Al-Qarawiyyin: Kampus Tertua di Dunia
Universitas Al-Qarawiyyin, tempat para santri akan menuntut ilmu, merupakan kampus tertua di dunia yang didirikan oleh Fatima al-Fihri pada tahun 859 M di Fes, Maroko.
Al-Qarawiyyin bukan hanya masjid, tetapi juga pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan yang telah melahirkan banyak ilmuwan terkemuka. Kampus ini terus berkembang hingga kini dengan tiga lokasi utama di Fes, Rabat, dan Casablanca.
Kiai Imam juga menekankan bahwa misi santri ke luar negeri bukan hanya untuk menimba ilmu akademik, tetapi juga untuk mendalami peradaban Islam.
“Pesantren Bina Insan Mulia bertekad menghasilkan 1000 sarjana lulusan luar negeri dan 1000 sarjana lulusan dalam negeri pada tahun 2028. Kami berkomitmen mengambil peranan aktif dalam perubahan Indonesia melalui para alumni kami,” pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT