Kerupuk Kulit Buatan UMKM Binaan Dompet Dhuafa Tembus Pasar Korsel

Konten Media Partner
31 Maret 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk kerupuk kulit UMKM mitra binaan Dompet Dhuafa yang diekspor ke Korea Selatan. FOTO: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Produk kerupuk kulit UMKM mitra binaan Dompet Dhuafa yang diekspor ke Korea Selatan. FOTO: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Jakarta - Dompet Dhuafa bersama PT Niaga Teknologi Indonesia, PT Sahabat Aba Indokor serta Dinas UKM Jawa Barat berhasil menyerap pasar internasional dengan ekspor produk ke Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2.400 bungkus kerupuk kulit sapi atau dorodok produksi UMKM binaan Dompet Dhuafa dikirim ke Korea Selatan. Kerupuk kulit khas asal Indonesia ini, cukup diminati oleh warga negeri ginseng.
Pada pelepasan ekspor perdana kerupuk kulit sapi ke Korea Selatan, turut dihadiri Yayat Supriatna selaku Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Dikdik selaku perwakilan Dinas UKM Jawa Barat, Tata Sugiarta selaku Direktur PT Niaga Teknologi Indonesia serta Wina pegiat UMKM asal Indramayu.
"Alhamdulillah terima kasih banyak Dompet Dhuafa atas dukungan kepada UMKM dalam mendorong pemberdayaan. Namun dalam menciptakan dan meningkatkan produk UMKM yang mendunia tidaklah mudah, harus banyak tahap dilalui," ujar Tata Sugiarta, selaku Direktur PT Niaga Teknologi Indonesia.
"Salah satunya manajemen produk dari pengolahan yang higienis hingga mutu produk yang terjaga sehingga menjadi syarat mutlak dalam pemenuhan syarat ekspor. Mudah-mudah kita bisa terus memberdayakan UMKM yang ada di Jawa Barat, tentunya dari pemerintah bisa membantu proses pengurusan izin yang saat ini proses pengerjaannya bisa berbulan-bulan," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Sementara Didik, perwakilan dari Dinas UKM Jawa Barat mengatakan, ekspor kerupuk kulit ke Korsel adalah langkah bagus setelah selama dua tahun ekonomi terdampak pandemi, salah satunya memengaruhi sektor UMKM.
"Saat ini kita mulai membangkitkan sektor UMKM dan langsung orbitkan sejumlah produk ke luar negeri, salah satunya Korea Selatan. Dengan dukungan Dompet Dhuafa dalam pemberdayaan hingga menciptakan berbagai produk yang berkualitas, ini menjadi langkah yang baik bagi perekonomian kita," jelas Didik.
"Serta dapat menjadi contoh bagi UMKM dalam memenuhi pasar internasional, meskipun langkah yang panjang dan sulit, tapi ketika ada kerja sama serta upaya kuat dari para penggiat UMKM, maka akan menciptakan produk-produk lokal go internasional," sambungnya.
Sementara Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Yayat Supriatna mengatakan, tidak mudah dalam meraih pasar internasional, khususnya Korea Selatan. Sebab banyak syarat yang harus dilalui, selain itu pendampingan hingga dukungan dari Dompet Dhuafa dalam meningkatkan pemberdayaan UMKM sangat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Dompet Dhuafa terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan melalui zakat produktif. Dengan bergulirnya zakat produktif diharapkan pemberdayaan dapat naik kelas sehingga penerima manfaat dari mustahik menjadi muzakki," kata Yayat.
"Kami juga berharap berkolaboraksi dengan pemerintah daerah baik Kota maupun Kabupaten seperti yang dilakukan pada penggiat UMKM dari Indramayu saat ini, sehingga pelaku maupun penggiat UMKM lainnya di berbagai sektor bisa tumbuh dengan baik," pungkasnya.***