Konten Media Partner

Kiai di Indramayu Dibacok, Wagub Jabar Ingatkan Jangan Ada Aksi Balasan

10 Maret 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. FOTO: Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. FOTO: Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku prihatin atas peristiwa penyerangan terhadap seorang kiai di salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Indramayu. Wagub berpesan kepada para santri maupun keluarga korban, tidak melakukan aksi balasan.
ADVERTISEMENT
Wagub Uu menyampaikan, kejadian yang dialami Gus Farid menjadi kepedihan bagi dirinya serta komunitas pondok pesantren di Jawa Barat. Menurutnya, dengan peristiwa ini kiai lainnya di Indramayu harus waspada agar tidak terulang kejadian serupa.
"Kejadian ini merupakan kepedihan buat kami selaku komunitas pondok pesantren dan ini pun harus menjadi kewaspadaan para kiai dan ulama untuk menjaga diri sehingga tidak terulang," kata Uu di Pendopo Indramayu, Kamis (10/3/2022).
Wagub Uu mengungkapkan, apapun motif pelaku, tindakan kekerasan seharusnya tidak dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah, terlebih korban dikenal sebagai tokoh agama. Atas kejadian ini, Wagub Jabar berharap, kepolisian mampu mengungkap dengan tuntas motif di balik penyerangan terhadap Gus Farid.
"Seandainya masyarakat yang memang tidak menyenangi kepada kiai, harapan kami tidak melakukan tindakan-tindakan seperti yang dialami kiai di Indramayu. Kepada yang berwenang untuk mengusut tuntas dan meminta kepada para kiai dan para santri untuk tidak melakukan kegiatan provokatif, anarkis atau perlawanan dan lainnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Uu meminta kepada para santri maupun keluarga korban tidak menjadikannya sebagai alasan untuk membalas kekerasan pembacokan terhadap gurunya.
"Sekalipun yang saya tahu kepatuhan seorang santri kepada kiai tiada batas, apalagi santri terkadang punya prinsip jihad kalau berbicara soal jihad sudah tidak berpikir duniawi, berpikir mati. Kalau santri sudah terketuk fisabilillah-nya, sudah surga yang ada di pandangan. Oleh karena itu jangan dijadikan alasan untuk membuat kegaduhan yang lain," tambahnya.
Seorang kiai, kata Uu, sekarang ibaratnya sudah barang langka. Artinya untuk menjadi kiai itu susah, harus menempuh pendidikan di pesantren yang lama dan itupun belum tentu banyak orang lama-lama di pesantren. Padahal sekarang yang orang butuhkan dari kiai adalah ilmunya, moralnya sebagai guru tauladan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, seorang kiai di Indramayu bernama K.H. Farid Ashr Waddahr yang akrab disapa Gus Farid bersama istrinya menjadi korban pembacokan di kediaman korban, tepatnya di area pondok pesantren An-Nur, Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa malam (8/3/2022), sekira pukul 21.30 WIB.***