Komisi II Soroti Seleksi Calon Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan, Jabar

Konten Media Partner
3 Agustus 2020 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Julkarnaen (kemeja biru) saat berbincang dengan anggota dewan di ruang kerja Komisi II. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Julkarnaen (kemeja biru) saat berbincang dengan anggota dewan di ruang kerja Komisi II. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Proses seleksi Calon Direktur Perumda Aneka Usaha Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, rupanya mendapat sorotan tajam Komisi II DPRD Kuningan. Sebab sejak awal proses seleksi hingga akhir penetapan calon direktur terpilih, Komisi II DPRD Kuningan sama sekali tidak dilibatkan.
ADVERTISEMENT
“Kalau ditanya kenapa tidak dilibatkan, tanya kesana (tim seleksi, red) jangan ke saya. Memang sebetulnya tidak diatur bahwa DPRD khususnya Komisi II harus dilibatkan, secara eksplisit tidak diatur didalam regulasinya,” kata Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Julkarnaen saat dimintai keterangan persnya, Senin (3/8/2020).
Hanya saja, kata Jul, sapaan akrabnya, hal ini tentu menjadi persoalan secara etika politik. Sebab secara kelembagaan, bahwa Perumda Aneka Usaha merupakan mitra kerja di Komisi II DPRD Kuningan.
Ya lagi-lagi ini soal etika politik saja. Kenapa, karena sampai hari ini bahwa Perumda Aneka Usaha tercatat sebagai mitra kerja kami di Komisi II. Artinya ya jauh lebih elok apabila kami ini diajak bicara, tapi kalau ternyata kemudian tidak, ya gak masalah,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Jika mengacu pada cerita lalu, Ia menyebut, bahwa komisi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses apapun.
“Misalnya pada zaman PDAM dulu, saat penentuan direkturnya itu komisi ada terlibat disana. Kalau hari ini tidak, tanya mereka (tim seleksi) kenapa bisa gitu,” terangnya.
Dia menegaskan, tidak terlibatnya Komisi II dalam proses seleksi Calon Direktur Perumda Aneka Usaha bukan hanya soal regulasi. Melainkan lebih kepada kesadaran etik dari tim seleksi.
“Kalau misalnya melibatkan kami, maka kami siap. Kalaupun tidak melibatkan kami, ya tidak ada masalah, terserah mereka, kita juga tidak ambil pusing dengan yang seperti itu,” sindirnya.
Sebagai mitra kerja terkait, Komisi II membidangi masalah perusahaan daerah. Maju mandurnya perusahaan daerah manapun, erat kaitan dengan DPRD sebagai legislasi, anggaran dan pengawasan.
ADVERTISEMENT
“Cuma tentu ini menjadi sebuah catatan saja. Kita tidak ada sama sekali komunikasi, kita juga tahu dari media adanya seleksi itu, prosesnya ini, kandidatnya ini, mengkerucut menjadi tiga nama tersisa dan sekarang sudah terpilih ini. Itu kan kita tahu dari media, tidak ada komunikasi sejak awal dan tidak ada masalah, biarkan saja kalau mereka berselera seperti itu, kalau Perumda Aneka Usaha kedepan bisa menjadi lebih baik, ya semoga itu yang terjadi, kalau ternyata tidak beda dengan yang lalu, ya jangan tanya kami,” bebernya.
Ditanya apa harapan terhadap pimpinan baru Perumda Aneka Usaha kedepan, Ia terkesan enggan untuk menjawabnya. Sebab sebagai mitra kerja komisi merasa tidak dihargai.
“Tidak ada harapan, tahu saja enggak prosesnya. Kok berharap atas sesuatu yang kita tidak tahu, kan juga salah nantinya. Bahwa kita tidak dilibatkan, iya, apa pertimbangannya tanya mereka (tim seleksi), apa itu menjadi persoalan bagi kita, saya jawab tidak jadi masalah untuk Komisi II,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT