Konten Media Partner

Konon Wayang Kulit di Keraton Cirebon Terbuat dari Kulit Manusia

2 November 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu koleksi karakter wayang kulit di Keraton Kacirebonan yang diperkirakan berusia 4 abad. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu koleksi karakter wayang kulit di Keraton Kacirebonan yang diperkirakan berusia 4 abad. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Cirebon - Salah satu warisan kesenian Cirebon yang masih lestari hingga saat adalah wayang kulit. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di Keraton Cirebon, salah satunya di Keraton Kacirebonan.
ADVERTISEMENT
Di sana masih tersimpan ratusan karakter wayang kulit yang sering dipentaskan sejak sekitar 400 tahun lalu.
Yang paling menarik adalah salah satu karakter wayang kulit yakni 'Arjuna Sigeger'. Konon, salah satu bagian dari wayang ini terbuat dari kulit manusia.
Hal ini diakui oleh Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Arifudin. "Arjuna Sigeger berkarakter mirip dengan Wayang Arjuna lainnya. Tapi yang membuat dia istimewa adalah, salah satu bagiannya terbuat dari kulit manusia," katanya, Sabtu (2/11/2019).
Dia menjelaskan, menurut naskah Pulasaren, salah seorang abdi dalem Keraton Kacirebonan memiliki nazar bahwa kulitnya dihibahkan untuk membuat wayang.
"Catatan sejarah mengatakan bahwa ketika meninggal dunia, seorang abdi dalem bernazar menghibahkan bagian tubuhnya untuk membuat wayang kulit," terangnya.
ADVERTISEMENT
Wayang kulit Arjuna Sigeger dibuat oleh putera Sunan Kalijaga bernama Ki Kaca pada tahun 1400-an. Oleh karenanya wayang Arjuna Sigeger diperlakukan khusus mulai dari cara membersihkan hingga penyimpanannya.
"Disimpan di kotak tempat khusus dan dibersihkan secara rutin diwaktu-waktu tertentu," ujarnya.
Namun, Elang Iyan mengungkapkan, ada versi lain dari sejarah Wayang Arjuna Sigeger, yakni wayang kulit itu tidak terbuat dari kulit manusia, melainkan berdasarkan pada peristiwa wafatnya Sultan Keraton Kacirebonan pertama tahun 1814.
"Kepergian Sultan Amirul Mukminin Khaerudin tersebut membuat warga Cirebon geger. Sehingga wayang kulit tersebut dinamakan Arjuna Sigeger.
"Kepergian Sultan Amirul Mukminin Khaerudin tersebut membuat warga Cirebon geger. Sehingga wayang kulit tersebut dinamakan Arjuna Sigeger. Semenjak itu, wayang Arjuna Sigeger tidak dipentaskan lagi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT