Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Krisis di PBNU Memuncak, Kiai dan Ulama Konsolidasi Nasional untuk MLB
9 September 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon-Di tengah memanasnya krisis internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), para kiai dan ulama dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam acara Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU di Cirebon. Pertemuan dua hari tersebut, yang berlangsung pada 8-9 September 2024, bertujuan untuk merespons kekisruhan yang terjadi di tubuh PBNU, khususnya di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf.
ADVERTISEMENT
Para ulama yang hadir, sebagian besar keturunan para pendiri NU, merasa resah terhadap arah kepemimpinan PBNU saat ini. Mereka menilai bahwa kebijakan PBNU telah menyimpang dari khittah NU dan nilai-nilai yang menjadi dasar pendirian organisasi.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi PBNU saat ini. Ada banyak pelanggaran terhadap konstitusi NU, terutama terkait Khittah Nahdliyyah,” ujar Ketua OC Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) NU, KH Imam Baihaqi, dalam konferensi pers di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon, Senin (9/9).
KH Imam Baihaqi juga menjelaskan bahwa Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB NU, yang dibentuk melalui “Amanat Bangkalan” pada 18 Agustus 2024, telah konsisten menjalankan langkah-langkah penyelamatan. Salah satunya melalui koordinasi dengan berbagai pesantren An-Nahdliyyah dan pengurus struktural NU di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami telah menerima ratusan pengaduan, kritik, dan saran melalui ‘Hotline Pengaduan Presidium’. Aduan-aduan ini menguatkan temuan kami yang telah kami rangkum dalam ‘Risalah Bangkalan’,” ucapnya.
Menurutnya, ada empat pelanggaran utama yang dilakukan PBNU saat ini, di antaranya:
1. PBNU dinilai melanggar konstitusi NU, terutama Khittah Nahdliyyah.
2. Intervensi PBNU terhadap Pansus Haji DPR-RI.
3. Mengubah NU menjadi korporasi industri, termasuk tambang sumber daya alam.
4. Merusak persatuan jam’iyyah dan jama’ah NU melalui tata kelola yang buruk.
Juru bicara Presidium, KH Ahmad Syamsul Rizal, menegaskan bahwa hasil dari konsolidasi ini adalah keputusan untuk mengambil langkah-langkah strategis menuju Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Salah satu langkah utamanya adalah meminta Kemenkumham membekukan SK PBNU yang dianggap telah melanggar AD-ART NU.
ADVERTISEMENT
“Kami telah meminta Kemenkumham untuk membekukan SK PBNU tahun 2024 karena pelanggaran-pelanggaran serius yang dilakukan oleh PBNU,” tegas KH Ahmad Syamsul Rizal.
Selain itu, Presidium juga telah menetapkan akan mengadakan Pra Muktamar Luar Biasa pada akhir September atau awal Oktober 2024, dengan mengundang PWNU se-Indonesia. Para kiai yang tergabung dalam Presidium berkomitmen untuk mengembalikan NU kepada ‘khittah’ awal dan menjaga keutuhan organisasi.
“Langkah-langkah ini kami ambil demi menjaga NU tetap berada di jalur yang benar dan tidak terseret dalam kepentingan yang menyimpang,” ucapnya.
Presidium membuat Hotline pengaduan dan telah menerima Pengaduan, Pendapat, Kritik dan Saran dari 28 Provinsi, 326 kab/kota, dan 11 PCI NU. Sebagian besar memberikan dukungan MLB, dan meminta segera diselenggarakan.
ADVERTISEMENT
“Hotline pengaduan tetap menerima pengaduan, pendapat, kritik dan saran dari struktural serta kultural NU, hingga batas waktu diselenggarakan MLB NU,” pungkasnya.
Dalam konferensi pers ini, KH Imam Baihaqi juga didampingi KH. Fahmi Basyar dari Yogyakarta selaku Sekretaris OC Pra dan MLB NU, KH Fariz Fuad Hasyim dari Buntet Pesantren Cirebon selaku Wakil Ketua OC, KH Ahmad Syamsul Rizal dari Jombang Jawa Timur selaku Jubir Presidium, KH Wahono dari Kepulauan Riau selaku Wakil Ketua OC, dan Gus Ja’far Sodiq dari Jawa Timur selaku Divisi Hukum & Ke Organisasian Presidium.(*)
Live Update