Konten Media Partner

Kue Gapit, Kue Khas Cirebon yang Cuma Ada di Kota Udang

13 Mei 2021 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue gapit khas Cirebon yang diklaim hanya ada di Cirebon. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Kue gapit khas Cirebon yang diklaim hanya ada di Cirebon. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Selain wajib mencicipi nasi jamblang, empal gentong, dan nasi lengko saat berkunjung di Cirebon, Jawa Barat, ada juga kuliner khas Cirebon lainnya yang bisa dijadikan oleh-oleh. Salah satunya kue gapit kering.
ADVERTISEMENT
Kue gapit cocok disantap saat momen Lebaran bersama keluarga. Rasanya gurih dan renyah. Kue Gapit memiliki diameter sekitar 3 sentimeter.
Sentra produksi kue gapit itu berada di 4 desa, yakni Desa Tuk, Setu Wetan, Panembahan, dan Kemlaka. ‎Salah seorang pemilik produksi rumahan kue gapit, Iskandar mengatakan sejak tahun 1980-an keluarganya memulai usaha kue gapit.
"Ini sudah lama. Sejak orang tua saya masih duduk di bangku SMP. Turun temurun mas, saudara saya juga usaha gapit juga," kata Iskandar saat ditemui di kediamannya di Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.
Iskandar menjelaskan dan mengklaim, kue gapit hanya ada di Kota Udang -julukan Cirebon. Proses pembuatannya pun terbilang unik. Butuh keahlian dan ketelitian saat memasak kue gapit, kue yang berbahan tepung dan rempah-rempah itu. Disebut kue gapit, sambung Iskandar karena proses pembuatannya diapit atau dijepit dengan alat.
ADVERTISEMENT
"Ya karena dijepit pakai alat. Terus dinamakan gapit yang memikiki arti jepit kalau dalam bahasa Indonesia," kata Iskandar.
Proses pembuatan kue gapit khas Cirebon yang diklaim hanya ada di Cirebon. (Ciremaitoday)
Lebih lanjut, Iskandar menyebutkan kue gapit yang diproduksi olehnya memiliki 4 varian rasa, yakni kacang, bawang, kelapa, dan keju. Namun, sambungnya, untuk rasa keju itu dibuat ketika ada pesanan saja.
Penjualan makanan khas Cirebon itu, diakui Iskandar mulai mengalami penurunan. Jika sebelumnya Iskandar mampu menjual kue gapit sebanyak 25 kilogram per hari, akhir-akhir ini hanya 10 kilogram per hari. Imbasnya Iskandar mengalami penurunan omzet.
"Dulu bisa meraup keuntungan Rp 10 juta per bulan. Sekarang mah menurunan, cukup lah intinya mah," katanya.
Kue gapit Khas Cirebon ini dibandrol Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogramnya. Perbedaan harga itu karena rasa kue, ada yang bawang, kacang dan kelapa.
ADVERTISEMENT