Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kue Tapel, Jajanan Tradisional Khas Cirebon yang Masih Bertahan
30 Januari 2021 18:42 WIB

ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Makanan khas Cirebon sudah terkenal hingga mancanegara. Sebut saja empal gentong, tahu gejrot, nasi lengko, nasi jamblang, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang, makanan khas Cirebon tersebut mudah ditemui di hampir tiap sudut wilayah Cirebon.
Namun, kalau kuliner yang dibahas dan disebutkan adalah kue tapel, mungkin bagi beberapa orang, jajanan ini terasa asing didengar.
Kue tapel kuliner tradisional khas Cirebon ini sempat populer pada masanya, kini sebagian warga Cirebon menduga kue tapel sudah punah. Jika ada pasti sulit dicari.
Jajanan tradisional ini masih bertahan hingga sekarang, salah satu penjualnya adalah Ibu Lena di Jalan Pagongan, Kota Cirebon.
Lena merupakan penjual pertama kue tapel di Kota Cirebon yang masih mempertahankan cita rasa masa lalu.
"Awalnya dari nenek saya bernama Rokila yang jualan kue tapel. Lalu dilanjutkan oleh anaknya yaitu Ratini, dan kini saya yang meneruskannya," katanya, Sabtu (30/1/2021).
Ia melanjutkan, kue tapel berbahan dasar tepung beras, parutan kelapa, ketan, pisang, dan gula merah. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam kuali waja secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Kemudian bahan tersebut dicetak dengan suhu api sedang. Proses pembuatan kue tapel tidak menggunakan minyak goreng sama sekali, hanya menggunakan kayu bakar mirip cara memasak kue serabi.
"Saya meneruskan jualan kue tapel sekaligus mempertahankan cita rasa dari dulu sampai sekarang. Ciri khasnya adalah untuk meratakan adonan di atas kuali saja menggunakan spatula daun pandan," imbuhnya.
Untuk membuat kue tapel yang gurih dan nikmat, ia menggunakan pisang saba dan pisang raja. Kue tapel buatannya, masih disukai oleh wisatawan dari luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya.
"Alhamdulillah, selain dari Cirebon masih banyak orang luar Cirebon yang suka. Ada juga yang dibawa untuk oleh-oleh," pungkasnya.