Konten Media Partner

Lewat Program UPLAND, Budidaya Kentang di Garut Dongkrak Swasembada Pangan

25 November 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Supervisi Misi IFAD saat melakukan supervisi Program UPLAND di Garut. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Supervisi Misi IFAD saat melakukan supervisi Program UPLAND di Garut. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Garut - Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinilai mempunyai potensi yang begitu besar untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah melalui pengembangan budidaya kentang di dataran tinggi yang jadi komoditas utama Program UPLAND di Garut, yang didukung International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB).
"Seiring dengan program pemerintah yang kini fokus pada ketahanan pangan dan swasembada pangan, potensi di daerah dataran tinggi ini seharusnya menjadi sasaran utama. Petani di daerah ini memiliki potensi besar, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura," kata Rahmi Khalida, Anggota Tim Supervisi Misi IFAD, saat melakukan supervisi program UPLAND di Garut, pada Minggu, 24 November 2024.
Menurut Rahmi, iklim dan kesuburan tanah yang mendukung menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan berbagai tanaman.
"Sayang jika program ini tidak berkesinambungan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada swasembada pangan," ujar Rahmi.
ADVERTISEMENT
"Indonesia adalah anggota lama IFAD, dan negara ini memiliki potensi besar di sektor pertanian," sambungnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menyampaikan bahwa saat ini Program UPLAND baru dilaksanakan di tiga desa dan akan dikembangkan ke beberapa desa lainnya.
Saat ini, program UPLAND di Kabupaten Garut tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Sukawargi dengan luas area 100 hektare, Desa Cikandang seluas 30 hektare, Desa Simpang 40 hektare, dan Desa Margamulya 40 hektare. Secara total, pengembangan program UPLAND di Kabupaten Garut, yang dimulai pada tahun 2021 hingga 2024, mencakup 200 hektare.
"Dengan adanya program UPLAND, pendapatan petani meningkat. Petani yang sebelumnya tergolong petani gurem kini mengalami kemajuan ekonomi. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi di Desa Sukawargi, tetapi juga dapat meluas ke desa-desa lain yang memiliki potensi pengembangan tanaman kentang. Insyaallah, pada tahun 2025, pengembangan ini akan mencakup 3 hingga 4 desa tambahan dengan potensi luar biasa di Kabupaten Garut," papar Haeruman.
ADVERTISEMENT
Kegiatan UPLAND ini merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan melalui kemandirian dalam perbenihan kentang di Kabupaten Garut. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan penyediaan infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani, embung, sprinkler untuk irigasi, bak penampungan air, serta ternak domba. Fasilitas-fasilitas ini sangat membantu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan kelompok tani.
Konsumsi kentang di Kabupaten Garut saat ini menduduki posisi kedua terbesar di Jawa Barat. Oleh karena itu, Garut berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kentang di wilayah ini.
Harapan ke depan, program UPLAND ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sukawargi dan tiga desa lainnya.
"Dengan demikian, secara ekonomi, kehidupan para petani bisa lebih baik lagi," pungkasnya. (*)