Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Lindungi Elang Jawa, Sosok Jatayu Tampil di Helaran Budaya Cianjur
20 Agustus 2022 18:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, cianjur, - Ribuan warga Cianjur memenuhi berbagai ruas jalan pada Sabtu (20/8) untuk menyaksikan kegiatan pawai Helaran Budaya. Salah satu yang mencuri perhatian warga dalam kegiatan itu yakni kemunculan sosok Jatayu yang jadi tokoh pewayangan dari Elang Jawa. Dalam kegiatan itu, sosok Jatayu diperagakan oleh seniman, Wina Rezky Agustina.
ADVERTISEMENT
Wina memperagakan sosok Jatayu melalui konsep tari jalanan dengan menggunakan engrang setinggi 1 meter tanpa pegangan. Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, kegiatan keramaian tersebut merupakan yang pertama kalinya usai angka kasus harian Covid melandai. Dia mengaku tak heran bila kegiatan itu disambut antusias oleh warga Cianjur.
"Alhamdulillah, kita bisa kembali menyelenggarakan kegiatan helaran yang dinantikan seluruh warga Cianjur. Ini menjadi bukti kalau COVID-19 di Cianjur sudah aman dan terkendali," kata dia.
Adapun dari hasil monitoring populasi Elang Jawa yang diadakan pada 2018 di empat lokasi yakni di Blok Geger Bentang, Blok Danau Mandalawangi, Blok Ciheulang, dan Blok Citatah diketahui bahwa jumlah perjumpaan Elang Jawa selama pengamatan sebanyak 17 kali dengan total perkiraan jumlah yang teramati saat monitoring adalah enam ekor saja.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Cianjur, Yusup Ginan mengapresiasi tampilan sosok Jatayu yang diperagakan oleh Wina. Dia menilai tampilan sosok Jatayu telah berhasil mengingatkan kembali warga Cianjur atas nilai-nilai yang jadi kekayaan khazanah kebudayaan bangsa.
"Penampilan Jatayu berhasil membawa ingatan kita kepada nilai-nilai yang menjadi kekayaan khazanah kebudayaan kita," ungkap dia.
"Jatayu yang dibawakan Wina memang luar biasa," lanjut dia.
Hal senada dikatakan, Direktur Program Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia, Dika Dzikriawan. Menurut dia, Jatayu merupakan simbol keprihatinan terhadap satwa Elang Jawa yang nyaris punah di hutan Cianjur. Padahal, Elang Jawa sering dikenal sebagai perwujudan Burung Garuda dalam dunia nyata.
"Jatayu sejatinya adalah simbol keprihatinan kami terhadap salah satu satwa endemik penghuni hutan-hutan Cianjur yakni Elang Jawa," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Wina mengungkap alasan dirinya menjadikan Jatayu untuk diperagakan dalam kegiatan itu. Sebab, kata dia, jumlah populasi Elang Jawa menunjukkan angka yang memprihatinkan. Melalui tari, dia hendak menyampaikan kegelisahan atas perlindungan satwa yang dilindungi tersebut.
"Berdasarkan catatan, Elang Jawa atau Jatayu dari Cianjur itu, kini tinggal beberapa ekor lagi. Ini harus kita jaga agar Burung Garuda itu bisa tetap lestari dan terbang di bumi Cianjur. Dan kami mencoba mengeksplorasi kegelisahan ini melalui tari," ujar dia.