Majalengka Digegerkan dengan Penemuan Fosil Gigi Hiu Megalodon

Konten Media Partner
13 Januari 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benda yang diduga mirip fosil Gigi Hiu Megalodon. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Benda yang diduga mirip fosil Gigi Hiu Megalodon. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitiday.com, Majalengka - Warga Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan 'barang antik' sekitar 2 minggu lalu di Sungai Cisuluhun.
ADVERTISEMENT
Pasalnya benda yang ditemukan di sungai desa setempat itu disinyalir mirip dengan fosil Gigi ikan Hiu Megalodon. Secara fisik, benda itu memang mirip dengan Gigi. Di bagian pinggir, tampak benda tersebut berbentuk gerigi yang cukup tajam.
Yanto, penemu fosil hewan purba tersebut mengatakan, gigi ikan hiu purba itu ditemukan memiliki berat sekitar 2 ons dan panjang 13 sentimeter.
"Ditemukan di sungai Cisuluhun. Posisinya terselip batu. Pas saya gali, ternyata cukup panjang. Berat sekitar 2 ons dan panjang 13 sentimeter," kata Yanto yang juga perangkat desa setempat, Kamis (13/2/2022)
Keyakinan dugaan kemiripan dengan fosil Gigi Hiu Megalodon itu, setelah dirinya mencocokkan benda yang ditemukannya dengan hasil foto-foto yang berada di Google. Dari hasil penelusuran lewat Google, jelas dia, benda itu sangat identik dengan Gigi ikan Hiu purba tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya coba Googling, ternyata bentuknya emang mirip. Ya memang butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah ini benar Gigi Hiu Megalodon atau bukan," jelas dia.
Sebelumnya, penemuan benda serupa juga pernah ditemukan. Namun, ukurannya lebih kecil dibanding yang sekarang. "Mungkin yang pertama itu gigi Graham. Yang pertama ditemukan di Blok Cikadut, sekitar 1 tahun yang lalu," ucap dia.
Sementara, Penggiat Sejarah lokal dari Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Naro mengatakan, dirinya tak menampikkan jika Desa Nunuk Baru kemungkinan dulunya berupa lautan. Pasalnya, di desa tersebut juga banyak ditemukan batu karang.
"Ada batuan karang. Saya juga menemukan Batu Karang itu. Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan itu," jelas dia. ***