Melihat 'Antar Kursi', Ritual Warga di Cirebon demi Jadi Kepala Desa

Konten Media Partner
27 Oktober 2019 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ritual jaga kursi dan mengantar kursi sudah dilakukan sejak lama oleh para calon kuwu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Ritual jaga kursi dan mengantar kursi sudah dilakukan sejak lama oleh para calon kuwu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Juan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ciremaitoday.com, Cirebon, - Demi mencapai keinginan menjadi orang nomor satu di desa, banyak hal dilakukan. Dari mulai yang rasional hingga irasional.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yang terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dalam pemilihan calon kuwu (kepala desa). Calon kuwu melakukan ritual antar kursi.
Sebelum diantar ke sang calon kuwu, tepat malam sebelum pemilihan, kursi ini dijaga dan didoakan oleh orang-orang tertentu selama semalaman suntuk. Sambil memanjatkan doa, orang-orang ini membakar kemenyan dan menyediakan semacam sesajen di sekitar kursi. Banyaknya kursi yang didoakan pun disesuaikan dengan jumlah calon kuwu. Tujuannya adalah, agar keinginannya terkabul yani menjadi seorang Kepala Desa.
Ketua Panitia Pilwu Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Mohamad Mukif mengatakan, kursi merupakan lambang kejayaan simbol kekuasaan dan keberuntungan. Kursi itu dijaga dan didoakan agar tidak salah diduduki orang lain.
"Sebagian dari sugesti sebagian dari kepercayaan masyarakat, kursi itu akan membawa hoki," katanya, Sabtu, (26/10) malam.
Sambil memanjatkan doa, orang-orang ini membakar kemenyan dan menyediakan semacam sesajen di sekitar kursi. (Juan)
Setelah didoakan oleh orang-orang pilihan, pagi harinya atau tepat sebelum pemilihan kuwu dimulai kursi-kursi itu diantarkan ke rumah calon kuwu dengan cara diarak.
ADVERTISEMENT
"Untuk ngantar kursi ini diawali dengan proses iring-iringan dan dipersiapkan untuk besok dengan tradisi adat kami di sini yaitu dijaga oleh orang-orang yang berkompeten," ujarnya.
Menurutnya, ritual jaga kursi dan mengantar kursi sudah dilakukan sejak lama oleh para calon kuwu di Kabupaten Cirebon.
Kursi yang didoakan merupakan kursi pilihan calon kuwu masing-masing.
"Setelah didoakan semalam suntuk, kursi itu akan diduduki oleh calon kuwu seperti seorang pengantin," pungkasnya. Pelaksanaan pemilihan kuwu di 176 desa secara serentak digelar di Kabupaten Cirebon pada Minggu (27/10). (*)