Melihat Senjata Kuno Peninggalan Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jabar

Konten Media Partner
15 November 2020 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi senjata kuno peninggalan sejak zaman Sunan Gunung Jati masih tersimpan dan terawat di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi senjata kuno peninggalan sejak zaman Sunan Gunung Jati masih tersimpan dan terawat di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, menyimpan ribuan koleksi benda-benda pusaka seperti senjata kuno peninggalan sejak zaman Sunan Gunung Jati. Beberapa diantaranya merupakan senjata tua milik sultan, prajurit dan benda rampasan peperangan.
ADVERTISEMENT
Koleksi senjata pusaka di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon itu tersimpan rapih di beberapa lemari koleksi, maupun sudut ruangan museum. Seperti koleksi sejumlah senjata pada peradaban awal Cirebon yang tersimpan di lemari koleksi paling depan, tepat setelah pintu masuk museum yang berisi keris, pedang dan sejenisnya.
Kemudian di sudut pojok belakang, ada baju zirah milik prajurit Portugis. Disampingnya terdapat beberapa meriam peninggalan Portugis, Mongolia dan India. Selain itu ada juga senjata peninggalan Sunan Gunung Jati dan para sultan.
Kujang yang dibuat pada era Kerajaan Padjajaran juga masih tersimpan. Kujang-kujang peninggalan era Padjajaran ini tersimpan di lemari bagian depan.
"Koleksi senjata peperangan banyak, seperti keris, kujang, pedang, tombak dan lainnya. Ini koleksi dari era sultan ke sultan, bahkan sejak era Sunan Gunung Jati," kata Iman Sugiman selaku Kabag Pemandu Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (15/11/2020).
Sejumlah koleksi benda-benda bersejarah tersimpan rapih di sejumlah sudut Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. (Ciremaitoday)
Lebih lanjut, Iman menceritakan tentang peristiwa penaklukan pasukan Portugis pada 1527 di Sunda Kelapa. Saat itu menantu Sunan Gunung Jati, Raden Fatahillah memimpin pasukannya melawan Portugis di Sunda Kelapa.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa penaklukan di Sunda Kelapa itu menjadi cikal bakal Jakarta. Dari peristiwa tersebut, pasukan Fatahillah membawa rampasan perang, salah satunya baju zirah atau kere. Nah, ini menjadi koleksi di museum kami," kata Iman.
Selain peristiwa tersebut, Iman juga menceritakan peristiwa peperangan lainnya. Era Sultan Sepuh V Sultan Matangaji yang dikenal ahli strategi juga menyimpan banyak koleksi.
"Abad 17 itu eranya Sultan Sepuh V, disini ada koleksi seperti sangkur atau bayonet. Peristiwa yang terkenalnya adalah Perang Kedongdong, tokohnya salah satunya Ki Bagus Rangin," kata Iman.
Iman mengatakan, peninggalan senjata pusaka yang digunakan saat peperangan zaman dulu itu masih dalam kondisi terawat. Setiap tahunnya ada agenda untuk membersihkan benda-benda pusaka dari debu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan, kunjungan wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon mulai membaik.
"Sebelumnya memang rata-ratanya setiap akhir pekan itu 300 pengunjung. Sekarang sudah mulai sekitar 700 pengunjung. Mulai meningkat," tutupnya.(*)