Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Ada tradisi turun temurun yang kerap diadakan sebagian kalangan masyarakat di Cirebon , Jawa Barat. Tradisi itu bernama festival Zhongjou/Mid Autumn Festival dan dikenal juga sebagai perayaan Tiong Chiu Pia atau Kue Bulan (Moon Cake).
ADVERTISEMENT
Misalnya jika pergi ke pusat perbelanjaan atau toko kue wilayah Cirebon, disana dapat dilihat kue bulat utuh dan besar bentuknya yang dikenal dengan nama kue Tiong Ciu Pia. Kue Tiong Ciu Pia itu makanan khas yang selalu ada disajikan dalam Tradisi Festival Zhongjou.
Tradisi Festival Zhongjou sebagai perayaan Tiong Chiu Pia atau Kue Bulan juga kerap disebut sebagai perayaan musim gugur. Dalam kalender imlek, Festival Zhongjiu atau Tiong Chiu Pia jatuh pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek. Pada tahun ini, tepat jatuh pada 1 Oktober 2020 kemarin.
"Karena pada tanggal tersebut bulan bersinar utuh bulat," kata Pegiat Sejarah Tionghoa, Jeremy Huang Wijaya, Minggu (4/10/2020).
Dia menceritakan, jika di Tiongkok jaman dulu, Perayaan Tiong Ciu Pia atau Festival Zhongjiu ini sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, karena hasil panen yang berlimpah. Seperti ada sebuah pepatah 珍惜生命的人总会为我们获得的每一个财富而感恩
ADVERTISEMENT
Zhēnxī shēngmìng de rén zǒng huì wèi wǒmen huòdé de měi yīgè cáifù ér gǎn'ēn. Artinya, orang yang menghargai kehidupan selalu dapat mengucap syukur untuk setiap rejeki yang kita terima.
"Mereka berkumpul dan berdoa bersama sebagai rasa syukur kepada Tuhan, sesudah itu mereka menikmati makan kue bulan atau yang lebih kita kenal dengan nama Tiong Chiu Pia. Kue bulan sebagai lambang keutuhan karena bentuknya bulat," imbuhnya.
Dalam bahasa Hokkian, kue bulan disebut Gwee Pia atau Tiong Chiu Pia. Dalam Bahasa Hakka, Kue Bulan disebut ngiet piang.
Ia menjelaskan, bahan dasar pembuatan kue bulan berasal dari tepung gandum terigu, minyak sayur, mentega dan gula.
"Menurut isinya ada kuning telor, ada tausa kacang merah, kacang hijau dan rasa buah buahan seperti durian, nanas dan lainnya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa sumber awal mula diadakan perayaan kue bulan. Ada yang menyatakan perayaan Tiong Ciu dilakukan sejak tahun ke 2 Masa Kaisar Qin Shi Huang (Dinasti Qin berkuasa 221-206 SM) pada tgl 15 bulan 8 sang Kaisar berkumpul dengan penduduk desa di Wu Kao San Tiongkok.
"Ada juga sumber lain yang menyatakan perayaan kue bulan telah tercatat pada zaman Dinasti Song tahun 920-1279," tuturnya.
Di Tiongkok sendiri, terdapat tradisi pada saat malam Festival Zhongjiu yakni para muda mudi mereka datang berkunjung ke kelenteng lokal menulis doa atau harapan pada bilah papan kecil atau selembar kertas merah, lalu digantung diatas pohon jodoh.
"Perayaan kue bulan sebagai tradisi yang harus dilestarikan. Mengandung makna yang dalam," pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT