Konten Media Partner

Mengulas Cerminan Demokrasi di Masa Lampau dari Gunung Padang Cianjur

20 November 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baliho Manuscript Demokrasi Manusia Pra Sejarah di Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Baliho Manuscript Demokrasi Manusia Pra Sejarah di Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cianjur-Punden berundak yang berada di Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jabar ternyata mempunyai fungsi di tiap tingkatannya. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Barisan Sunda Asli (BSA), Robi Gusman saat diskusi mengurai eksistensi Gunung Padang pada zaman dulu, bertema Manuscript Demokrasi Manusia Pra Sejarah.
ADVERTISEMENT
Robi menyampaikan bahwa Gunung Padang merupakan tempat peradaban manusia di zaman prasejarah yang digunakan oleh manusia untuk bertukar pikiran dengan sesama manusia bahkan sang pencipta. Hal itu sejalan dengan konsep demokrasi.
"Leluhur telah menggunakan konsep demokrasi di gunung yang berada di Kabupaten Cianjur ini, untuk kemudian menjadi pondasi bernegara bangsa Indonesia," katanya melalui keterangan yang diterima pada Senin (20/11).
"Jadi, itu esensi dasar dari sebuah demokrasi manusia,” sambungnya.
Robi pun mengatakan bahwa nenek moyang di zaman dulu telah menggunakan konsep demokrasi. Konsep demokrasi yang digunakan oleh nenek moyang telah membentuk negara ini menjadi negara yang penuh toleransi.
"Sudah dibuktikan oleh nenek moyang kita dengan membangun peradaban yang di Gunung Padang. Setelah diamati, diteliti, dipelajari, Gunung Padang menjadi salah satu tempat untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat serta menyelesaikan kendala pada dahulu kala dan itu dilakukan oleh para leluhur kita," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, BSA merupakan suatu paguyuban yang didirikan atas dasar kecintaan terhadap budaya Sunda atau wadah yang tepat untuk melestarikan kebudayaan Sunda.
BSA disimbolkan dengan kepala macan dengan maksud menggambarkan karakter Prabu Siliwangi yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan paguyuban BSA.
Paguyuban BSA berdiri pada 1 Mei 2023. Selain itu, BSA juga akan menggelar Tatanen Hirup pada 24 hingga 25 November 2023 di Gunung Galunggung Tasikmalaya, tepatnya di Batu Mahpar.(*)