Mushaf Alquran Kuno Abad Ke-19, Bukti Sejarah Islam di Jawa Barat

Konten Media Partner
16 Mei 2019 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mushaf Alquran kuno yang ditulis tangan pada tahun 1808 ini menandai sejarah perkembangan Islam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andry)
zoom-in-whitePerbesar
Mushaf Alquran kuno yang ditulis tangan pada tahun 1808 ini menandai sejarah perkembangan Islam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andry)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Kuningan, - Sejarah perkembangan Islam di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Kuningan, tak lepas dari peran para kiai dan ulama terdahulu. Hal itu dibuktikan dari Mushaf atau naskah Alquran kuno yang ditulis tangan pada awal abad ke-19, tepatnya tahun 1808.
ADVERTISEMENT
Sejumlah peninggalan naskah kuno itu berupa kitab gundul, Alquran, dan tafsir Jalalain jilid 2. Naskah kuno berjudul Fathul Qorib, yang ditulis dalam huruf Arab pegon berbahasa Jawa campur Sunda, merupakan salah satu peninggalan KH Hasan Maolani atau dikenal Eyang Hasan Maolani. Ia adalah tokoh Islam kelahiran Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan (1779-1874).
Naskah kuno berjudul Fathul Qorib ditulis dalam huruf Arab pegon berbahasa Jawa campur Sunda, merupakan salah satu peninggalan KH Hasan Maolani atau dikenal Eyang Hasan Maolani, tokoh islam kelahiran Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. (Andry)
Naskah maupun sampul Mushaf Alquran kuno itu ditulis tangan di atas kertas berbahan daun lontar dengan tinta hitam dan merah. Khusus Kitab Gundul memiliki ketebalan sekitar 10 sentimeter dengan 611 halaman.
Saat ini, Mushaf Alquran kuno itu tersimpan rapi dan terjaga aman di lemari khusus Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuningan. Bahkan setiap lembar kertas diberi pengawet, agar terjaga keaslian dan terawat sepanjang masa.
ADVERTISEMENT
“Jadi, saat itu tahun 2003 ada penelusuran arsip sejarah ke Pondok Pesantren yang ada di Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan. Lalu bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren, memohon izin agar dapat disimpan di Arsip Kabupaten Kuningan,” kata arsiparis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, Eha Julaeha, Kamis (16/5).
Lima naskah kuno yang kini tersimpan di dinas kearsipan daerah salah satunya berupa Alquran, tersimpan di lemari khusus Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuningan. (Andry)
Dia menyebut, ada sebanyak lima naskah kuno yang kini tersimpan di Dinas Kearsipan Daerah, salah satunya berupa Alquran. “Jadi, naskah kuno semuanya tulisan tangan, dan dibuat dari pelepah pohon lontar baik kertasnya maupun sampul depan. Pada 2017, kita melakukan restorasi, sehingga naskah-naskah kuno ini akan lebih awet dalam pemeliharaan,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, Unandi, menuturkan pemerintah daerah memiliki komitmen untuk memelihara dan melestarikan budaya-budaya bersejarah. Bahkan setiap naskah-naskah kuno bersejarah disimpan rapih dan aman di dalam lemari Roll O Pack.
ADVERTISEMENT
“Nantinya ke depan, naskah kuno maupun arsip-arsip lainnya akan dialih-mediakan dari bentuk fisik ke digital. Jadi masuk di sistem informasi kearsipan, sehingga nanti dapat dilihat langsung dalam website resmi jaringan informasi kearsipan,” katanya.
Diharapkan, adanya digitalisasi ini dapat memudahkan warga maupun pelajar dalam mengakses semua arsip-arsip bersejarah dan ilmu pengetahuan. (*)
Penulis: Andry Yanto
Editor: Tomi Indra Priyanto