Objek Wisata di Majalengka Diizinkan Buka dengan Kapasitas 25 Persen

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi, suasana di objek wisata Sayang Kaak, Majalengka, sebelum pandemi COVID-19. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, suasana di objek wisata Sayang Kaak, Majalengka, sebelum pandemi COVID-19. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengizinkan objek wisata kembali beroperasi seiring PPKM Majalengka turun ke level 2, dari sebelumnya level 3.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Diding Solehudin melalui Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Adhy Setya Putra mengatakan, semua tempat wisata di Majalengka saat ini sudah diberi kelonggaran.
Menurut Adhy meski sektor pariwisata diberi kelonggaran, namun pengelola hanya dibolehkan membukanya dengan kapasitas 25 persen pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Kalau menurut Inmendagri dan SE Bupati, level 2 ini ada kelonggaran untuk aktivitas wisata, itu hanya 25 persen dan syaratnya prokes harus diperketat," ujar Adhy kepada Ciremaitoday, Rabu (25/8/2021).
Untuk menghindari kenaikan level lagi, pihaknya akan membuat komitmen dengan para pengelola wisata agar mereka lebih memperhatikan protokol kesehatan pengunjung.
"Khawatirnya abai, yang pada akhirnya objek wisata ditutup lagi. Sehingga kita membuat semacam fakta integritas kepada temen-temen pengelola. Ya minimalnya mereka berkomitmen siap menyiapkan alat cuci tangan, disinfektan, masker," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pedoman untuk para pengelola wisata. Fakta integritas dan pedoman tersebut akan akan didistribusikan secepatnya. "Insyaallah hari ini (Rabu) akan didistribusikan fakta integritas dan juknisnya kepada temen-temen," katanya.
Adhy juga menyarankan, para pengelola objek wisata agar menyediakan transaksi booking online untuk pengunjung agar tidak terjadi antrean yang bisa menimbulkan kerumunan.
"Untuk menghindari antrean kita juga mengupayakan dan mengimbau kepada temen-temen agar tidak terjadi antrean itu di usahakan untuk pembayaran melalui booking online," sarannya.
"Itu juga untuk menghindari antrian wisatawan dari luar karena kapasitasnya sudah over pada akhirnya mereka balik lagi, kan kasian juga," lanjutnya.
Dikatakannya, saat ini di Majalengka sudah ada beberapa pelaku wisata yang telah menerapkan pembayaran online, terutama di objek wisata yang berbasis camping dan bumi perkemahan (buper).
ADVERTISEMENT
"Contohnya Buper Leles, tapi sebagaian besar buper sudah melakukan booking online. Pendakian Apuy juga mereka sudah online," ujarnya. (Erick Disy)