Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Pemkab Kuningan Berhasil Kembangkan Sapi Pasundan Jadi Ternak Unggulan
18 Oktober 2020 18:58 WIB

ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Sejumlah peternak sapi asal Desa Dukuh Badag Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kini tengah mengembangkan gen sapi baru yang diberi nama Sapi Pasundan. Saat ini, sudah terdapat ratusan sapi yang berhasil dibudidayakan sebagai salah satu sapi unggulan di Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Dukug Badag, Suyoto dalam keterangan persnya, Minggu (18/10/2020), mengatakan, jika Sapi Pasundan merupakan suatu gen sapi yang bisa menjadi ciri khas desa setempat. Jenis Sapi yang merupakan dari eksperimen perkawinan silang itu, diakui Sutoyo merupakan jenis sapi yang memiliki kualitas bagus dan dapat bersaing dengan sapi lokal lain seperti Sapi Bali ataupun Sapi NTB.
“Meskipun sapi ini memiliki kualitas yang baik, namun jika tidak dilakukan sosialisasi dan dukungan dari pemerintahnya maka pengembangan Sapi Pasundan tidak akan optimal. Bahkan di Bali, demi mendukung peternak sapi lokalnya, dibuat Perda yang salah satu isinya bahwa restoran dan hotel di Bali harus menggunakan daging sapi lokal dalam pembuatan menu makanan, saya harap di Kuningan juga bisa seperti itu,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang nomor satu di Kota Kuda, mendengar bahwa Dukuh Badag memiliki program unggulan dalam menciptakan gen sapi unggulan, Bupati Acep merespon baik hal tersebut. Bahkan diharapkan, program peternakan Sapi Pasundan dapat diikuti oleh daerah-daerah sekitar agar Sapi Pasundan dapat dijadikan salah satu produk unggulan asal Kuningan.
“Program seperti ini bisa masuk dalam program Desa Pinunjul, hal ini harus dikembangkan. Sapi Pasundan bisa dijadikan ikon unggulan Kabupaten Kuningan, diharapkan bisa diikuti oleh desa-desa sekitar,” tandasnya.
Tak hanya itu, Ia berharap, agar ada sinergitas DNA kolaborasi antara peternak dan petani diantaranya terkait pemanfaatan kotoran hewan. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna dalam memanfaatkan kotoran hewan dalam bidang pertanian atau yang lain.
ADVERTISEMENT
“Program baik ini diharapkan juga bisa dikolaborasikan dengan pihak-pihak lain, semisal dalam pemanfaatan kotoran hewannya untuk menjadi pupuk pertanian. Jangan sampai kotoran ini malah menjadi masalah dikemudian hari, harus dimanfaatkan. Dengan memanfaatkan teknologi, kotoran hewan bisa didayagunakan untuk produk lain yang bermanfaat seperti bio gas, pupuk bahkan bisa jadi batako,” pungkasnya.(*)