Pemprov Jabar Recovery Pariwisata yang Lumpuh Akibat Wabah Corona

Konten Media Partner
3 Juni 2020 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik menggelar pertemuan dengan jajaran forkopimda Kota Cirebon terkait normalisasi sektor pariwisata. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik menggelar pertemuan dengan jajaran forkopimda Kota Cirebon terkait normalisasi sektor pariwisata. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pandemi COVID-19 telah menghantam sektor pariwisata Indonesia, tak terkecuali di Jawa Barat, termasuk di wilayah III Cirebon yang mencakup Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
ADVERTISEMENT
Dengan diberlakukannya konsep baru dalam mencegah penyebaran COVID-19 yakni Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan recovery atau pemulihan kembali sektor pariwisata yang sempat lumpuh.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik mengungkapkan, normalisasi dunia pariwisata harus dilakukan secara bertahap tapi cepat. Ditargetkan Januari 2021 mendatang, pariwisata Jawa Barat kembali normal.
"Di tengah Pandemi COVID-19 ini memang bisnis pariwisata di Jawa Barat termasuk di Cirebon sangat terasa sekali. Untuk itu perlu adanya recovery ekonomi pariwisata," katanya di sela kunjungan ke Kota Cirebon, Rabu (3/6/2020).
Ia mengatakan, recovery akan dilakukan secara bertahap mulai Juni hingga Desember 2020 mendatang, hingga memasuki Januari 2021 akan dilakukan normalisasi.
ADVERTISEMENT
"Dengan situasi seperti ini kita harus full speed melakukan recovery pariwisata, di Januari 2021 masuk fase normalisasi," imbuhnya.
Ia menyatakan, di Jawa Barat sendiri tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional yang menitikberatkan pada pendekatan 5 tingkat kewaspadaan di masing-masing kota/kabupaten.
"Untuk Cirebon masuk Zona Biru, ada 15 Kabupaten/Kota di Jabar masuk Zona Biru dan 12 Kabupaten/Kota Zona Kuning," ujarnya.
Ia menekankan, dalam prosesnya protokol kesehatan tetap diutamakan karena kunci untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah kedisiplinan.
"Kita harus segera produktivitas dalam ner normal tapi tingkat kehati-hatian dan kewaspadaan juga harus dijaga," terangnya.
Ia mengaku, tingkat kunjungan pariwisata di Jabar menurun sebanyak 16 persen untuk wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik menurun sebanyak 70 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk menghadapi situasi ini kami akan membangkitkan ekosistem pariwisata, mulai dari kebudayaan, industri, pemasaran hingga ekonomi kreatifnya," pungkasnya.