Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
ADVERTISEMENT
![Dua kelompok pemuda berlainan keyakinan di Kota Cirebon, melakukan kegiatan buka puasa bersama (Bukber). Kegiatan Bukber dilakukan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengampon Cirebon. (Juan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1558247605/uawq2yfvgz4uh72n6fbh.jpg)
ciremaitoday.com, Cirebon, - Dua kelompok pemuda berlainan keyakinan di Kota Cirebon, melakukan kegiatan buka puasa bersama (Bukber). Kegiatan yang menunjukkan toleransi tinggi ini, dilakukan oleh pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengampon Cirebon dan Pemuda Lintas Iman (Pelita) Perdamaian. Pemuda muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa diundang untuk buka puasa bersama oleh pemuda GKI Pengampon Cirebon. Tidak hanya bersantap bersama, silaturahmi lintas iman ini juga diisi dengan games dan diskusi mengenai kerukunan umat beragama di Cirebon.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemuda dari Pelita Perdamaian Cirebon, Devida mengatakan, ruang perjumpaan antar umat beragama di Cirebon semakin mengikis, hal ini mengakibatkan timbulnya prasangka terhadap agama yang berbeda. Selain itu, pergaulan terkotakkan sebatas kesamaan agama atau bahkan aliran yang sama menjadi persemaian babak baru.
“Kita terlalu sibuk mengurusi urusan agama sendiri, sehingga terkadang melupakan perlunya bersilaturahmi dengan umat agama lain,” katanya, Sabtu (18/5).
Jarangnya komunikasi dan interaksi antar umat beragama di kalangan pemuda khususnya, lambat laun akan menimbulkan semacam gape tersendiri yang memunculkan kebanggan berlebihan terhadap apa yang diyakininya.
“Kebersamaan tidak hanya untuk pemuda se-agama saja. Tetapi, harus diimplementasikan di luar agamanya sendiri, sehingga kekuatan toleransi dan kesadaran keberagaman semakin tinggi. Jangan pernah takut keimanannya akan luntur hanya karena bergaul dengan orang yang beda agama, justru nilai keyakinan atas apa yang diyakininya akan bertambah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, buka puasa bersama di gereja merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan dan membawa kesan tersendiri di Ramadhan tahun ini.
“Buka puasa bersama kawan-kawan di GKI Pengampon sangat menarik, karena biasanya kami buka puasa bersama keluarga, teman, atau komunitas sesama muslim,” ungkapnya.
Sementara, salah seorang pemuda dari GKI Pengampon Andreas mengatakan, ide buka puasa bersama pemuda muslim dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjalin kebersamaan dan menyampaikan pesan bahwa pemuda lintas agama di Cirebon dalam keadaan baik-baik saja.
“Kami ingin menjalin kebersamaan dalam keberagaman, apalagi ini bulan Ramadhan. Saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan bahwa pemuda lintas iman di Cirebon tetap rukun,” katanya. (*)
Penulis : Juan
ADVERTISEMENT
Editor : Tomi Indra Priyanto