Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten Media Partner
Pengamat Ini Kritik Penunjukan Sophi Zulfia sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon
1 Oktober 2024 20:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon-Penunjukan Sophi Zulfia sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon menuai perhatian dan kritik dari kalangan internal DPC PDIP. Beberapa kader menilai keputusan DPP PDIP perlu mempertimbangkan kriteria yang ketat dalam memilih pimpinan dewan, terutama soal integritas dan pengalaman.
ADVERTISEMENT
“Penetapan ketua dewan itu tidak bisa sembarangan. Walaupun ini hak prerogatif DPP, mereka yang dipilih harus punya pengalaman dan integritas. Ini tentang pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ade Riyaman, salah satu kader PDIP, Senin (30/9).
Ade yang juga sebagai pengamat politik ini menyoroti banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh DPRD Kabupaten Cirebon, yang menuntut seorang ketua dengan kepemimpinan yang kuat. Ia mengungkapkan keheranannya atas pilihan DPP PDIP terhadap Sophi, padahal masih ada kader senior yang lebih berpengalaman.
“Banyak tugas penting di DPRD Kabupaten Cirebon yang membutuhkan ketua dengan elektabilitas dan kepemimpinan yang mumpuni. Saya juga agak heran, kenapa tiba-tiba Sophi yang dipilih,” ujarnya.
Meski demikian, Ade mengakui bahwa sebagai kader partai, ia tetap harus patuh pada keputusan DPP. Namun, ia menekankan pentingnya menilai kinerja Sophi ke depan, apakah mampu memenuhi ekspektasi atau justru sebaliknya.
ADVERTISEMENT
“Kinerja itu tidak bisa dibohongi. Kita lihat saja nanti, apakah dia bisa menjalankan amanah atau malah membuat kinerja dewan menurun,” tambahnya dengan nada waspada.
Ade juga mengingatkan bahwa posisi Ketua DPRD bukanlah ajang coba-coba. PDIP, yang telah memenangkan pemilu dan berhasil merebut kursi ketua dewan, seharusnya bersikap objektif dan tidak bermain-main dengan keputusan strategis.
“Penetapan ini bukan main-main. Kita berharap yang terbaik, tapi jangan sampai ada kesan cawe-cawe demi kepentingan tertentu, sementara kinerjanya nihil,” pungkasnya.(*)