Konten Media Partner

Penyimpangan di Media Sosial Bisa Pengaruhi Jalannya Demokrasi

16 September 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkap layar diskusi publik yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI bersama Komisi I DPR RI dengan tema 'Peran Media Sosial dalam Merawat Demokrasi Digital' pada Jumat (16/9/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Tangkap layar diskusi publik yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI bersama Komisi I DPR RI dengan tema 'Peran Media Sosial dalam Merawat Demokrasi Digital' pada Jumat (16/9/2022).
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Iqbal, menyebut penyimpangan yang terjadi di era digitalisasi belakangan ini, terutama di media sosial harus disikapi dan ditindak secara kritis.
ADVERTISEMENT
Muhammad Iqbal menilai penyimpangan di media sosial bakal berpengaruh pada jalannya demokrasi apabila tak disikapi secara kritis. Hal itu diungkapkannya dalam diskusi publik yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI bersama Komisi I DPR RI dengan tema 'Peran Media Sosial dalam Merawat Demokrasi Digital' pada Jumat (16/9/2022).
"Penyimpangan di media sosial perlu kita tanggapi dengan kritis karena dapat mempengaruhi jalannya demokrasi kita," kata dia dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Jumat (16/9/2022).
Maka dari itu, Iqbal juga mengajak kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Hal itu, kata dia, harus dilakukan demi keberlangsungan alam demokrasi di Indonesia.
"Mari menjadi generasi bijak, yang mampu mencari sebanyak-banyak nya dampak positif dari perkembangan teknologi, untuk keberlangsungan proses demokrasi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dosen dari Universitas Negeri Padang, AB Sarca Putera, menyebut bahwa demokrasi bukan sekadar pemilu dan kontestasi politik tapi juga meliputi hampir seluruh aktivitas manusia. Dia pun menilai demokrasi bakal mati apabila tak dirawat dan dijaga.
"Demokrasi juga bisa mati bila tidak kita rawat, memasuki era digital ini kita harus melebur untuk menjaga setiap prinsip yang terkandung dalam demokrasi," ucap dia.
Hal senada dikatakan oleh pegiat literasi, Gun Gun Siswadi. Menurut dia, perilaku masyarakat di dunia maya sangat berpengaruh ke dunia nyata. Oleh karena itu, perlu sikap kritis dengan meningkatkan literasi digital.
"Kita perlu menjadi produsen media sosial, bukan hanya konsumen saja. Kita perlu bijak dalam mengakses media sosial, menganalisisnya dan mengevaluasinya sehingga dari sana kita dapat menciptakan hal baru di era digital," kata dia.***
ADVERTISEMENT