Perantau Asal Kuningan Pulang Kampung Demi Adakan Lomba Kemerdekaan

Konten Media Partner
17 Agustus 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat di Desa Sindangsari, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Jabar, saat mengikuti lomba kemerdekaan di HUT ke-77 RI. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat di Desa Sindangsari, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Jabar, saat mengikuti lomba kemerdekaan di HUT ke-77 RI. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Para perantau asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, biasanya pulang kampung saat hari raya lebaran maupun libur panjang. Namun perantau satu ini justru pulang kampung, karena ingin mengadakan lomba kemerdekaan di tanah kelahiran.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sendiri terpusat di Desa Sindangsari, Kecamatan Luragung, Kuningan, Rabu (17/8/2022). Hampir seluruh masyarakat desa turut memeriahkan perlombaan dengan menjadi peserta peringatan HUT RI.
Adapun sejumlah lomba yang diadakan seperti tarik tambang emak-emak, lomba domino, panjat pinang, dan perlombaan tradisional yang lain. Setiap peserta lomba telah disiapkan hadiah utama berupa 2 ekor domba dan puluhan hadiah menarik lain.
Salah seorang perantau asal Kuningan, Ragil Bachtiar mengaku, ingin pulang kampung karena rindu dengan keluarga besarnya. Bahkan kepulangan di tanah kelahiran sengaja saat momentum HUT ke-77 RI, sebab ingin memeriahkan hari kemerdekaan di kampung halaman.
“Makanya saya sengaja pulang kampung, untuk memastikan persiapan kegiatan berjalan sukses. Ada perlombaan domino, tarik tambang hingga panjat pinang, ini sifatnya umum untuk semua masyarakat di Desa Sindangsari,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perlombaan tradisional di hari kemerdekaan bertujuan untuk mempertahankan tradisi kemeriahan HUT RI, sekaligus menyambut Hari Jadi ke-524 Kuningan.
“Kita juga ingin mewujudkan persatuan kembali antar warga, yang sempat ada sedikit perbedaan pilihan saat Pilkades kemarin. Karena Pilkades telah usai, mari kita rajut kembali persatuan dan guyub kembali bersama untuk membangun desa,” ajaknya.
Sementara seorang warga, Momon Komaruzaman sangat mengapresiasi adanya putra daerah yang mau berkontribusi mengadakan kegiatan di desa kelahiran. Apalagi selama 2 tahun terakhir, tidak ada kegiatan massal akibat pandemi COVID-19.(*)