Konten Media Partner

Perkuat Pendidikan Pertanian, Kementan Dorong Keberlanjutan Program PHLN

20 Desember 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Evaluasi Lingkup Pendidikan Pertanian dan Strategi Keberlanjutan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), yang digelar di Malang. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Evaluasi Lingkup Pendidikan Pertanian dan Strategi Keberlanjutan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), yang digelar di Malang. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Jakarta-Komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperkuat sektor pendidikan pertanian terus ditunjukkan melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah Rapat Evaluasi Lingkup Pendidikan Pertanian dan Strategi Keberlanjutan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), yang digelar di Malang pada 18-20 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menginspirasi lebih banyak generasi muda terjun ke sektor pertanian dengan semangat inovasi.
“Melalui program ini, generasi muda tidak hanya diberikan edukasi tentang pertanian, tetapi juga dibekali pengetahuan dan keterampilan dari sektor hulu hingga hilir, sehingga mampu menghadapi tantangan industri dengan inovasi dan kreativitas,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Jumat (20/12).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa keberlanjutan program YESS memerlukan strategi matang dan efisiensi anggaran.
“Proses pengawalan YESS-SI, termasuk negosiasi, harus dilakukan dengan cermat agar program dapat berjalan efektif dan efisien,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, menyoroti pentingnya sinergi dalam organisasi.
ADVERTISEMENT
“Sinergi dan budaya kerja yang kuat adalah kunci keberlanjutan program ini,” tegasnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Muhammad Amin, memaparkan langkah-langkah strategis yang mencakup exit strategy, penguatan sumber daya manusia (SDM) kewirausahaan, serta kolaborasi antar lembaga. Ia menekankan perlunya penyamaan persepsi antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan SMK-PP untuk mendukung implementasi brigade pangan yang lebih efektif.
Selain itu, Muhammad Amin juga menyoroti pentingnya peningkatan kinerja perguruan tinggi melalui tiga pilar utama: kualitas lulusan, kurikulum, dan dosen.
“Hal ini akan menciptakan SDM yang siap bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan pertanian nasional,” jelasnya.
Rapat evaluasi ini dihadiri oleh pimpinan Polbangtan dari berbagai wilayah, termasuk Medan, Bogor, Malang, Yogyakarta-Magelang, Gowa, dan Manokwari, serta Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. Perwakilan SMKPP dari Banjarbaru, Sembawa, dan Kupang juga turut hadir.
ADVERTISEMENT
Tim National Program Manager Unit (NPMU) serta manajer Programme Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan ikut berpartisipasi.(*)