PMPTA: Waspada Kelompok yang Selalu Persoalkan Identitas

Konten Media Partner
4 November 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Net)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Net)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Indramayu - Ketuma LSM Persatuan Masyarakat Pembela Tanah Air (PMPTA), Yudi mengajak semua pihak untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta sepenuhnya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang belum lama ini dilantik.
ADVERTISEMENT
Ajakan ini disampaikan PMPTA setelah melihat kondisi masyarakat Indonesia yang seringkali diadu domba dengan narasi-narasi perpecahan kerukunan antara golongan, suku, maupun umat beragama. Karenanya PMPTA, mengimbau sejumlah pihak, khususnya Polri dan TNI mewaspadai pergerakan kelompok yang cenderung ingin merusak keutuhan NKRI.
"Meskipun Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun dan memiliki lebih dari 200 juta penduduk dari berbaga suku serta budaya yang berbeda, namun saat ini banyak oknum masyarakat yang mengatasnamakan suatu golongan atau kelompok tertentu yang selalu mempersoalkan latar belakang dan identitas masyarakat Indonesia," ungkap Yudi dalam rilis yang diterima Ciremaitoday, Senin (4/11/2019).
Pancasila sebagai landasan ideologi pemersatu bangsa, kata Yudi, seringkali dibenturkan dengan ambisi-ambisi golongan tertentu untuk kepentingan pribadinya.
ADVERTISEMENT
"Kondisi tersebut terpampang nyata dari banyaknya ormas, LSM, maupun tokoh-tokoh konservatif yang berusaha mengganti ideologi Pancasila dan memaksakan penerapan aturan yang hanya berlaku pada kelompok atau golongannya," ujar Yudi.
Pendidikan nasionalisme, tegas Yudi, perlu ditanamkan kepada seluruh rakyat Indonesia, mulai dari level bawah hingga level tertinggi strata sosial masyarakat Indonesia.
Pada level pendidikan memiliki peranan terbesar untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat nasionalisme dan Pancasila secara utuh, jelas dan nyata.
"Sehingga dalam perkembangannya dapat mengerti dan memahami makna dari NKRI yang sesungguhnya dan nantinya rakyat Indonesia akan memiliki jiwa nasionalisme yang dapat membentengi atau memerangai apapun yang akan merusak dan menghancurkan kesatuan NKRI," jelas Yudi.
Tidak hanya soal materi saja, menurut Yudi, harus diajarkan juga kepada para generasi penerus, keseluruhan nasionalisme. Paham-paham yang tidak sesuai dan bertujuan untuk meruntuhkan NKRI juga harus diperkenalkan, sehingga dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang telah digembor-gemborkan oleh para nasionalis bangsa, bahwa "NKRI merupakan harga mati". Maksud dan tujuannya yaitu supaya seluruh masyarakat Bangsa Indonesia harus bahu-membahu saling membantu satu sama lain untuk ikut serta menjaga keutuhan NKRI," katanya.
"Jika dalam perjalanannya terdapat beberapa kelompok yang ingin menghancurkan kesatuan NKRI, maka kita sebagai pemuda ataupun masyarakat umumnya harus dapat memerangi kelompok tersebut. Karena jika kita tidak memeranginya, maka kemungkinan akan banyak terjadi permusuhan dan bisa akan terjadi keretakan terhadap kesatuan NKRI. Mari kita jaga bersama keutuhan dan kesatuan negara kita. Jangan sampai ada yang dapat menghancurkan kesatuan Negara kita," tegasnya.
Yudi menyerukan kepada semua elemen, termasuk masyarakat Jawa Barat, agar mengambil sikap dan menyerukan untuk tidak terbawa arus dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh situasi dan kondisi pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
ADVERTISEMENT
Dia juga, meminta kepada Polri, untuk tidak memberikan izin keramaian atau aksi menyuarakan aspirasi yang mengatasnamakan kelompok maupun golongan tertentu pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Hal tersebut dikarenakan dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional, karena dikhawatirkan ditunggangi oleh oknum atau kelompok radikal bahkan kelompok teror yang berpotensi memanfaatkan momentum tersebut dengan mengangkat berbagai isu negatif nasional sehingga menimbulkan chaos," tuntasnya.