Program Jabar Masagi yang Dicanangkan Pemprov Jabar Dinilai Layak Dilanjutkan

Konten Media Partner
27 Oktober 2023 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi siswa disekolah SMA wilayah Jawa Barat saat sedang melaksanakan kegiatan belajar diluar ruang kelas. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa disekolah SMA wilayah Jawa Barat saat sedang melaksanakan kegiatan belajar diluar ruang kelas. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Bandung-Sudah lima tahun, Pemprov Jabar menjalankan program Jabar Masagi di 252 sekolah setingkat SMA/SMK/SLB dan Madrasah yang tersebar di 27 kabupaten dan kota. Sejumlah sekolah pun sudah merasakan dampak dari program itu karena berdampak pada karakter dan juga keterampilan siswa.
ADVERTISEMENT
Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 9, Winarmo, mengakui banyak perubahan yang cukup signifikan dalam operasional sekolah sejak program Jabar Masagi ditetapkan.
"Sebelum adanya program Jabar Masagi, praktik-praktik baik untuk mengedepankan pembelajaran yang berbasis pada proyek fast learning, keteladanan, karakter, kolaborasi, dan sebagainya belum muncul," katanya melalui keterangan yang diterima pada Jumat (27/10).
Perubahan yang sangat positif itu membuatnya yakin Pemprov Jabar cukup berhasil mengimplementasikan life skills pendidikan abad 21. Winarmo juga menilai program Jabar Masagi turut mengimplementasikan program Kemendikbud Ristek terkait P5. Maka dari itu, dia berharap program Jabar Masagi dapat dilanjutkan meski Ridwan Kamil tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jabar.
"Terbukti, bahwa P5 yang sekarang digaungkan oleh Kemendikbud Ristek itu pun menurut saya sudah masuk dalam bagian dan cerminan Program Jabar Masagi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap program Jabar Masagi dilanjutkan dengan penguatan yang konkrit. Selain memperbanyak jumlah sekolah yang mengikuti program Jabar Masagi, semoga para pengawas pun terus dilibatkan dan lebih aktif lagi dalam program ini," lanjutnya.
Selain Winarmo, program Jabar Masagi ini turut diapresiasi oleh guru SMK Taruna Terpadu 1. Salah seorang guru di sana, Hamdan, menilai program itu harus dilanjutkan karena bisa mengenalkan budaya lokal kepada anak-anak.
"Kami rasa perlu dilanjutkan, karena lewat program Jabar Masagi ini, kita bisa mencegah, mempertahankan, dan juga mengenalkan budaya lokal kepada anak-anak sekarang. Sehingga mereka tidak terlalu terkontaminasi dan menggandrungi budaya dari luar," ungkapnya.
Diketahui, Jabar Masagi telah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program Jabar Masagi direncanakan akan direplikasi secara nasional.
ADVERTISEMENT
Kurikulum Masagi sendiri merupakan sebuah model implementasi kurikulum nasional yang berbasis nilai-nilai budaya lokal. Hal ini berarti Kurikulum Masagi bukan merupakan kurikulum tandingan kurikulum nasional, melainkan sebuah diversifikasi kurikulum yang disesuaikan dengan budaya lokal.
Terkait hal itu, Jabar Masagi fokus menumbuhkan manusia Masagi Jawa Barat untuk belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti/karsa), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata) untuk melayani.(*)