Ridwan Kamil lewat JQR Kirim Bantuan Sembako kepada Korban Bencana di Jabar

Tim Jabar Quick Response menyalurkan bantuan dari Gubernur Jabar kepada warga korban banjir di Kabupaten Garut. Foto: Istimewa

Ciremaitoday.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui Jabar Quick Response (JQR) dan BPBD Jabar memastikan sudah bergerak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Garut, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok yang terkena dampak banjir dan longsor.

"Sudah bergerak dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk turun bersama BPBD setempat untuk turun membantu mereka yang terdampak banjir," kata dia melalui keterangan yang diterima Ciremaitoday pada Selasa (19/7/2022).

Ridwan Kamil menilai bahwa hujan dengan intensitas tinggi di musim kemarau belakangan ini berdampak berbagai wilayah di Pulau Jawa. Dia juga mengajak pada berbagai elemen masyarakat untuk turut terlibat memberikan bantuan kepada warga terdampak.

"Mari bantu sesama melalui berbagai saluran yang ada. Semoga semua upaya kita bisa meringankan mereka yang terdampak," ucap dia.

Sementara itu, JQR dipastikan telah bergerak dengan mengirimkan 1.000 paket berisi bantuan sembako dan 3 ton beras kepada warga yang terdampak bencana banjir dan longsor.

Koordinator Unit Kebencanaan JQR, Syehabudin, mengatakan pihaknya mengirimkan anggota ke lokasi bencana di Garut pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

"Kami telah mendistribusikan bantuan beras sebanyak 3 ton, dan hari ini Senin (18/7), 1.000 paket sembako akan di kirim untuk wilayah Garut 8 ratus paket dan 200 paket ke wilayah Bogor hal itu setelah hasil asesmen," kata Syehabudin.

Selain itu, Syehabudin JQR telah menghubungi keluarga korban yang menderita luka bakar akibat longsor yang terjadi di Kabupaten Garut dan akan diberi bantuan serta advokasi ke pihak rumah sakit sehingga mendapatkan penanganan maksimal.

Syehabudin pun mengimbau kepada warga Jabar untuk selalu waspada saat terjadi cuaca buruk terutama rumah warga yang dekat dengan aliran sungai serta kondisi tanah perbukitan.

Bila terjadi cuaca ekstrem, mereka diharapkan melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. "Waspada jika terjadi cuaca buruk," kata dia.***