Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Ekstrak Pohon Kina Ampuh Blokade Corona, Banyak Tumbuh di Jawa Barat
12 Maret 2020 18:46 WIB
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada perguruan tinggi meriset bukti empirik kloroquin fosfat yang banyak terkandung pada tumbuhan kina dapat mencegah pertumbuhan dan memblokade virus Corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Imbauan yang disampaikan Ridwan Kamil ini terkait dengan hasil studi lembaga riset di China dan Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa 100 orang yang terpapar virus Corona di Wuhan bisa sembuh atau membaik kondisinya setelah mengonsumsi obat dengan kandungan kloroquin fosfat.
"Jadi saya mengimbau universitas yang punya periset untuk segera dalam masa urgensi ini melakukan riset-riset yang praktis mengecek apakah yang disampaikan di Tiongkok (China) dan Amerika ini bisa kita jadikan sebagai upaya atau obat penyembuhan penyakit Corona," kata Kang Emil di Gedung Sate Bandung seperti dikutip dari rilis Humas Pemprov Jabar, Kamis (12/3/2020).
Hasil penelitian di dua lembaga tersebut mengatakan bahwa ekstrak kloroquin fosfat pada kina efektif menghambat pertumbuhan dan memblokade infeksi dari virus Corona. Hal tersebut juga dibenarkan oleh periset Unpad yaitu profesor Keri Lestari bahwa kina selain sebagai obat malaria juga ampuh mengatasi penyebaran virus Corona dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berdiskusi dengan profesor Keri Lestari dari Unpad yang memang sudah meneliti terkait kloroquin fosfat ini," ujar Kang Emil.
Sementara, pohon kina tertanam di Jawa Barat sejak zaman kolonial Belanda, di antaranya di kawasan Jayagiri Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan ikonnya Taman Junghun, di Bukti Unggul Cilengkrang, Kabupaten Bandung sekitar seluas 735 hektare, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, dan kawasan Subang. Saat ini kina dikelola dua institusi yakni PT Kimia Farma dan PTPN VIII.
"Kloroquin fosfat yang dalam bahasa awamnya adalah obat kina memang dari zaman kolonial ditanamnya di Jabar," kata Kang Emil.
Terkait penemuan tersebut, Kang Emil pun mengaku sudah menyampaikannya kepada Kementerian Kesehatan. Menurut Emil, Kemenkes pun sudah mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan potensi luar biasa.
ADVERTISEMENT
"Sudah saya sampaikan tadi malam ke Kemenkes dan mereka mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan punya potensi luar biasa hanya belum jadi mainstream maka saya imbau universitas di Jabar salah satunya Unpad untuk lebih meyakinkan lagi dengan bukti-bukti empirik bahwa kloroquin fosfat bisa kita jadikan sebagai obat," pungkas Kang Emil.