Konten Media Partner

Ridwan Kamil Usul Konsep 3D di Ibu Kota Baru Indonesia

10 Februari 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan membangun sebuah kota baru harus memiliki identitas dan kearifan lokal. Konsep 3D atau Desain, Density, dan Diversity, juga harus menjadi rumus penting yang diterapkan demi membangun sebuah peradaban yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Momentum pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan menjadi bagian penting dari transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau. Untuk itu Ridwan Kamil meminta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) segera ambil bagian dengan merespons melalui kajian keilmuan yang komprehensif.
"Karena untuk membangun peradaban kota ada rumus desain, density dan diversity. Rumus 3D ini harus dijaga dalam pembangunan IKN demi melahirkan peradaban kehidupan yang sustainable," kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/2/2022).
Ridwan Kamil berpandangan pelibatan dalam pembangunan tata kota baru Asosiasi seperti halnya IAI sangat diperlukan. Nantinya, masukan-masukan dari segi keilmuan para arsitek se-Indonesia bisa menumbuhkan pembangunan kota dengan konsep ekonomi hijau.
"Kalau saya boleh mengusulkan, harus ada pendamping (konsultan) dalam pembangunan IKN salah satunya asosiasi IAI ini, dalam menentukan sebuah proyek pembangunan di IKN ini," kata Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Dengan melibatkan asosiasi IAI, Kang Emil menjamin proses pembangunan akan berjalan lancar. Para arsitek bertindak dan memberikan pendapatnya sesuai dengan keilmuan juga kebutuhan kota baru.
"Jadi saran saya itu kesuksesan asosiasi menjadi penasihat dalam menentukan ya atau tidaknya dalam proyek IKN. Kalau hadir jadi konsultannya Presiden, terjamin lah pembangunannya," sebutnya.
Di hadapan 500 arsitek yang mengikuti acara via daring, Kang Emil berharap pembangunan IKN bisa mengombinasikan urban desain khas Eropa dan budaya kita.
"IKN harus kombinasi urban desain khas Eropa. Selain itu ekspresi budaya negara kita juga harus dilibatkan yang penuh dengan keragaman budayanya dimulai dari etnis Jawa, Sunda, Papua, Ambon, Batak dan lain-lain," pungkas Kang Emil.
Seperti diketahui, rencana pembangunan IKN telah disahkan dalam bentuk Undang-Undang oleh Pemerintah dan DPR. IKN telah memiliki desain fisik khusus Istana Kepresidenan yang dirancang seniman patung Nyoman Nuarta.***
ADVERTISEMENT