Selain Razia Masker, Dishub Cirebon Tegakkan Aturan Keselamatan Berkendara

Konten Media Partner
20 Juli 2020 18:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga yang kedapatan tak menggunakan masker didata oleh petugas dalam razia yang dilakukan petugas gabungan di Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga yang kedapatan tak menggunakan masker didata oleh petugas dalam razia yang dilakukan petugas gabungan di Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bersama kepolisian akan melakukan operasi keselamatan berkendara di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Razia yang dilakukan petugas gabungan terkait keselamatan berkendara itu dilakukan untuk meminimalisir pelanggaran lalu lintas saat pandemi, sekaligus sosialisasi penerapan sanksi denda kepada warga yang tak memakai masker sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.
Menurut Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait razia keselamatan.
"Ke depan kepolisian bersama dengan Dishub Kabupaten Cirebon lakukan operasi keselamatan, jadi bukan hanya operasi tentang masker saja. Tapi operasi tentang keselamatan berkendara tetap harus ditegakkan," ujar Eddy saat ditemui di Terminal Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (20/7/2020).
Eddy mengatakan, saat ini penindakan pelanggaran lalu lintas memang tidak begitu masif. Dia menilai, banyak masyarakat yang semena-mena karena tidak adanya razia keselamatan.
ADVERTISEMENT
"Ya ada saja yang tidak pakai helm. Berkendara itu ada ketentuan-ketentuan dan undang-undang lalu lintas yang harus ditaati. Jangan sampai mencelakakan dirinya. Tetapi juga bisa mencelakakan orang lain. Makanya akan koordinasi dengan kepolisian," ungkapnya.
Eddy menegaskan, Dishub Kabupaten fokus pada transportasi umum dan angkutan. Saat ini, dikatakan Eddy, kecelakaan angkutan umum tidak begitu signifikan. Sebab, banyak angkutan umum yang tak beroperasi akibat pandemi.
"Sekarang justru malah lebih kurang, karena memang ada pembatasan gerakan lalu lintas itu sendiri," katanya.