Konten Media Partner

Selokan di Cirebon Disulap Jadi Tempat Budidaya Ikan

4 November 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selokan di Desa Palir, Kabupaten Cirebon, dimanfaatkan untuk budidaya ikan. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Selokan di Desa Palir, Kabupaten Cirebon, dimanfaatkan untuk budidaya ikan. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Cirebon - Pemerintah Desa (Pemdes) Palir di Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, punya cara kreatif dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya. Selokan yang kumuh penuh dengan sampah diubah menjadi tempat budidaya ikan mas.
ADVERTISEMENT
Inovasi simpel tapi kreatif ini bisa menjadi inspirasi desa lainnya yang kesulitan menangani masalah kebersihan. Selain menjadi sumber pendapatan baru, selokan berisi ikan mas, ikan nila, dan jenis ikan lainnya menjadi wisata baru bagi warga setempat. Selokan yang bersih dan tertata rapi juga menjadi pengingat warga agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Kepala Desa Palir, Durakman, ingin membuktikan bahwa tempat yang sempit dan kotor dapat dimanfaatkan untuk sumber pendapatan. "Asalkan kita mau dan konsisten, selokan lun bisa diubah menjadi ladang bisnis," katanya, Senin (4/11).
Awalnya, ia kesulitan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, karena mereka sudah terbiasa membuang sampah di selokan atau saluran drainase.
Selokan di Desa Palir, Kabupaten Cirebon, dimanfaatkan untuk budidaya ikan. (Juan)
"Pelan-pelan kami ajak warga satu per satu, lama-lama mereka sadar dan sudah tidak lagi membuang sampah di saluran drainase," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tahap awal, ia bersama warga menanam benih ikan nila dan emas sebanyak 2,5 kuintal di saluran drainase sepanjang kurang lebih 40 meter.
"Tahun depan akan berlanjut ke saluran lainnya. Tahap awal ini yang penting masyarakat sudah mau dan sadar pentingnya menjaga kebersihan," ujarnya.
Dia menambahkan, budidaya ikan di tengah pemukiman menjadi daya tarik tersendiri, pengunjungnya pun tidak hanya dari warga setempat karena sudah viral di media sosial.
"Sejak ramai di media sosial, banyak masyarakat yang datang tidak hanya dari warga setempat," pungkasnya.