Konten Media Partner

Seorang Perempuan Diduga ODGJ Tusuk 6 Penumpang Angkot Sumedang-Cicalengka

22 September 2022 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang korban penusukan di dalam angkot jurusan Sumedang-Cicalengka mendapat perawatan di salah satu rumah sakit. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang korban penusukan di dalam angkot jurusan Sumedang-Cicalengka mendapat perawatan di salah satu rumah sakit. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Sumedang - Enam orang penumpang angkutan kota (angkot) jurusan Sumedang-Cicalengka (Bandung) menjadi korban penusukan seorang perempuan yang diduga mengalami gangguan jiwa.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di sekitar SMAN Tanjungsari, Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis (22/9/2022) pagi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana, membenarkan peristiwa penusukan yang terhadap sejumlah penumpang angkot dengan kode trayek 04 jurusan Sumedang-Cicalengka oleh pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Dedi mengatakan, kejadian tersebut terjadi Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Korban dan pelaku merupakan penumpang angkot 04.
"Informasi awal, penusukan di angkot itu dilakukan oleh perempuan yang diduga ODGJ. Pelakunya sudah diamankan di Mapolsek (Tanjungsari)," ujar Dedi dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Kamis (22/9/2022).
Garis polisi dipasang di lokasi kejadian penusukan terhadap 6 orang penumpang angkot jurusan Sumedang-Cicalengka. Foto: Istimewa
Dedi menuturkan, dalam peristiwa ini, 6 penumpang angkot mengalami luka ringan, 2 orang di antaranya mengalami luka serius pada bagian kepala dan harus dirujuk ke RSUD Sumedang.
ADVERTISEMENT
"Yang empat orang menjalani perawatan di Puskesmas Tanjungsari, dua orang dirujuk ke RSUD Sumedang. Tidak ada korban jiwa," tutur Dedi.
Dedi menyebutkan, pihaknya masih mendalami kasus ini. "Dugaan sementara itu ODGJ, sekarang dalam penanganan lebih lanjut," jelas Dedi.
"Dari kejadian ini, sudah ada video terkait kejadian ini yang beredar di media sosial, kami imbau warga tidak membumbui kejadian ini dengan hal atau informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Dedi.***